SuaraJogja.id - Ariel Tatum kembali mengungkapkan sisi kelamnya saat berjuang menghadapi penyakit Borderline Personality Disorder atau BPD yang diidapnya sejak remaja.
Lewat channel YouTube Enzy Storia, Ariel Tatum mengungkapkan gejala BPD yang dialaminya muncul saat menginjak usia 13 tahun. Pemilik nama lengkap Steffhanie Michelle Gabriella Tatum itu mengaku ketika usia tersebut merasakan sulit tidur sampai mengganggu produktivitasnya. Tidak hanya itu, gejala-gejala lain pun muncul termasuk percobaan bunuh diri. Bahkan sempat berpikir untuk menyewa pembunuh bayaran.
“Yang paling parah percobaan bunuh diri sih pastinya. Terus sama melukai diri sendiri. Menurut aku sudah enggak wajar, ya, karena aku pun enggak sadar akan hal itu,” kata Ariel seperti dilansir dari Hops.id.
Merasa ada yang janggal dengan dirinya, Ariel pun memutuskan untuk mencari bantuan profesional. Padahal kala itu usianya masih 13 tahun. Keputusan itu diambil oleh Ariel tanpa sepengetahuan orangtuanya dan menggunakan biaya sendiri.
Baca Juga:Alami Gangguan BPD, Ariel Tatum Akui Susah Punya Pacar
“Di usia 13 tahun akhirnya aku cari bantuan ke profesional. Gak pernah terpikir sekali pun dalam hidup aku suatu hari akan open up hal itu ke masyarakat,” lanjut mantan kekasih pesepakbola Ryuji Utomo.
Ariel bahkan harus vakum dari dunia entertainment selama kurang lebih dua tahun. Selama itu, ia mengisi hari-harinya dengan melakukan berbagai kegiatan yang disukai.
“Di rumah aku jalan-jalan, aku masak, aku lakuin hobi-hobi aku, aku ngelukis, aku hangout sama orang-orang terdekat aku, aku terapi juga, aku minum obat,” paparnya.
Kini Ariel Tatum pun bisa sedikit bernapas lega setelah berhasil melawan penyakit mentalnya. Ariel menegaskan bahwa dirinya sudah terbebas dari ketergantungan obat yang selama ini menjadi penolong hidupnya.
“Untuk pertama kalinya bahwa dari sejak desember 2020 aku udah medicine free,” tegasnya.
Baca Juga:Jefri Nichol Basah-basahan di Pemotretan, Komentar Ariel Tatum Jadi Sorotan
“Dosisnya pelan-pelan dikurangi, sampe dosis paling kecil. Dari setiap hari minum sampe akhirnya selang seling dua kali, tiga kali seminggu sampe akhirnya lepas,” tambahnya.
Saat ini, Ariel mengisi hari-harinya dengan menjalani meditasi, latihan pernapasan, hingga hipnoterapi. Ariel tidak mau muluk-muluk dalam menjalani hidup.
“Gak ada lagi kak, kayak karna aku bertahun-tahun struggle dengan kontrol. Aku dulu selalu marah ketika hal-hal terjadi gak seperti yang aku inginkan. Sampai akhirnya aku belajar di art of letting go, di art of being mindfull and being present gitu,” ungkapnya.
Bahkan ia merasa semakin dewasa, jiwa spiritualnya semakin kental. Ia hanya ingin menjalani takdir Tuhan dan bahagia dengan cara-Nya.
“Jadi aku ngerasa bukan berarti aku hidup tanpa tujuan ya, kalau kamu tanya tujuan aku apa dari dulu gak pernah berubah, tujuan aku adalah untuk menjadi bahagia. Jadi aku merasa ketika aku sudah bahagia yaudah gue jalani aja hidup,” tutupnya.