Klaster Keluarga Besar di Wirobrajan Turun, Tracing Dihentikan

Dari 30 hasil tes yang sudah diterima, 7 di antaranya dinyatakan positif.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 23 Mei 2021 | 18:10 WIB
Klaster Keluarga Besar di Wirobrajan Turun, Tracing Dihentikan
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan, pemerintah tak lagi melakukan tracing terhadap klaster keluarga besar yang menimpa warga sebuah RT di Wirobrajan, Yogyakarta.

Dari hasil pengembangan terakhir, dilakukan PCR swab terhadap 39 orang lainnya yang merupakan hasil tracing dari pasien sebelumnya. Dari 30 hasil tes yang sudah diterima, 7 di antaranya dinyatakan positif. Sementara pemerintah masih menunggu sembilan hasil lainnya.

"Yang sudah keluar kemarin 30 yang positif 7, jadi masih 9, tapi 7 ini pengembangan dari kontak erat yang kemarin jadi tidak ada tracing lagi, jadi ada 37 artinya kayaknya sudah tidak ada testing untuk wilayah Wirobrajan," kata Heroe..

Lantaran dinilai sudah semu, Heroe memperkirakan tidak akan ada tracing lanjutan untuk klaster keluarga besar tersebut. Heroe berharap tidak ada perkembangan atau tambahan pasien positif dari klaster tersebut. Selain itu, sebagian besar warga yang termasuk kontak erat juga sudah selesai menjalani isolasi.

Baca Juga:Pascalibur Lebaran 50-90 Kasus Covid-19 per Hari, Begini Kata Dinkes Bantul

Dengan tingkat mobilitas masyarakat dari berbagai wilayah di Kota Yogyakarta, Heroe mengaku sudah melakukan antisipasi pencegahan penyebaran virus corona. Salah satunya dalam program vaksinasi yang terus berjalan sampai saat ini, pihaknya fokus pada wilayah tempat seseorang beraktivitas.

"Makanya kemarin dalam program vaksinasi kita itu tidak membicarakan tentang domisili dan asal. Tetapi membicarakan tentang tempat dia aktivitas sehari-hari," kata Heroe.

Heroe juga menyebutkan jika vaksinasi di sejumlah tempat umum seperti pasar dan juga ASN merupakan langkah antisipasi sebaran kasus yang terjadi di wilayah sekitar yang masih fluktuatif.

Ia berharap dan yakin bahw pemerintah dari wilayah lainnya telah melakukan blocking, sehingga kasus positif maupun OTG tidak akan menyebar. Selain itu, Heroe juga sudah meminta setiap RT dan RW untuk lebih ketat dalam memonitor pergerakan di wilayahnya pascalebaran.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut juga meminta kepada RT dan RW untuk memonitoring tamu dari luar daerah, sehingga tidak membawa kasus positif baru di Kota Yogyakarta. Meskipun saat ini masa pengetatan atau penyekatan di perbatasan sudah usai, namun posko PPKM mikro tingkat RT dan RW diharapkan tetap berjalan.

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: YIA Respons Keluhan Alissa Wahid Soal Alur Penjemputan

"Masih terus sampai sekarang masih posko keluar masuk masih kita minta laporan dan masih ada laporannya, pengetatan juga dilakukan," kata Heroe.

Saat ini, pihaknya mengandalkan pantauan dari warga melalui posko-posko PPKM Mikro. Begitu juga dengan aktivitas di perkantoran, diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Terutama ketika berhadapan dengan tamu-tamu dari luar daerah.

Sementara itu, Lurah Wirobrajan, Sri Suwardani menyampaikan jika sampai saat ini masih dilakukan lockdown di sekitar RT 56 RW 12 yang menjadi lokasi penyebaran. Ia mengatakan penjagaan akan dilakukan sampai tingkat penyebarannya rendah.

"Masih ada, tapi kita sudah berkurang sudah pada banyak yang selesai. Sudah pada kembali dari rumah sakit," kata Sri saat dihubungi Minggu (23/5/2021).

Saat ini masih ada 21 orang yang dinyatakan positif covid-19. Sri sendiri juga masih menunggu hasil swab PCR terbaru dari beberapa warga. Aktivitas di sekitar kawasan tersebut masih dilakukan penjagaan dari Satgas Covid-19 setempat dan Satpol PP Kota Yogyakarta dari pagi sampai malam hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak