Merasa Gagal Jadi Pemimpin, Joko Menangis Kenang Gempa Bantul 2006

Joko menceritakan bagaimana ia dan Idham Samawi, yang saat itu menjabat Bupati Bantul, menghadapi situasi gempa.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 27 Mei 2021 | 18:25 WIB
Merasa Gagal Jadi Pemimpin, Joko Menangis Kenang Gempa Bantul 2006
Tugu peringatan Gempa Bantul 27 Mei 2006 di Protobayan, Srihardono, Pundong, Bantul, Kamis (27/5/2021) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

"Saya tidak bisa menceritakan ketika itu, karena apa banyak warga yang menyampaikan itu ayahnya, ibunya masih berada di reruntuhan puing-puing itu," ujar Idham.

Ketika itu, Idham seolah melihat apa yang berada di benak masyarakat. Bagaimana mereka sudah menabung puluhan juta sekian tahun untuk membangun rumah dan sebagainya hancur luluh lantak seketika. Ia menyebutkan, ada puluhan ribu bangunan yang mengalami kerusakan. Mulai dari kediaman warga, tempat ibadah, fasilitas kesehatan hingga institusi pendidikan.

Idham mengakui, tidak mudah bagi dirinya dan semua pihak untuk bisa bangkit dari bencana tersebut. Meski demikian, dengan berbagai langkah yang dilakukan Bantul akhirnya bisa pulih dari pandemi dalam waktu yang cukup cepat, yakni dua tahun. Selanjutnya, pemulihan kondisi Bantul menjadi pembelajaran bagi berbagai daerah.

Baca Juga:Rawan Gempa Bumi, BNPB Canangkan Bangun Wahana Edukasi di Bantul

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak