Awan Panas 4 Kali Meluncur dari Merapi, Mengarah ke Tenggara dan Barat Daya

Dalam periode pengamatan Selasa (15/6/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati satu kali awan panas guguran.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 Juni 2021 | 13:36 WIB
Awan Panas 4 Kali Meluncur dari Merapi, Mengarah ke Tenggara dan Barat Daya
Awan panas guguran Gunung Merapi pada Selasa (15/6/2021) pagi tadi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

Awan panas guguran Merapi tanggal 14 Juni 2021 pertama itu terjadi pukul 2.44 WIB dengan tercatat di seismogram memiliki amplitudo 23 mm dan durasi 90 detik. Jarak luncur 1.600 meter ke arah barat daya.

Lalu disusul pukul 13.03 WIB tercatat di seimogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 78 detik. Visual berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 meter ke arah tenggara.

Tak lama berselang tepatnya pukul 13.11 WIB awan panas guguran kembali muncul. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 99 detik.

Saat itu visual berkabut, estimasi jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya.

Baca Juga:Update Aktivitas Gunung Merapi, Awan Panas Guguran Meluncur 1,6 KM

Lalu awan panas guguran terakhir dalam periode itu terjadi pada pukul 21.42 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 62 detik. Jarak luncur 800 meter ke Tenggara.

Tidak hanya wedus gembel yang teramati keluar dari puncak Merapi pada periode tersebut. Melainkan puluhan guguran lava yang masih mengarah ke barat daya.

"Teramati 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," tuturnya

Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut.

Mulai dari kegempaan guguran sejumlah 188 kali, lalu ada hembusan 12 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 11 kali dan tektonik jauh 1 kali.

Baca Juga:Dini Hari Merapi Muntahkan Awan Panas ke Barat Daya Sejauh 1,6 Kilometer

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak