Menengok Skena Ayam Goreng Jogja: Dari Mbok Berek, Jogchik Hingga Geprek

skena ayam goreng Jogja konon diawali dari ayam goreng mbok berek hingga kini muncul ayam geprek Bu Rum.

Galih Priatmojo
Jum'at, 25 Juni 2021 | 09:38 WIB
Menengok Skena Ayam Goreng Jogja: Dari Mbok Berek, Jogchik Hingga Geprek
ilustrasi skena ayam goreng Jogja. [Iqbal Asaputro / ilustrator suara.com]

Lebih lanjut ia melihat bagi masyarakat Jogja, pergeseran olahan kuliner ayam tersebut tak sepenuhnya bersifat destruktif. Ia menyebut bahwa sudah sejak lama lidah masyarakat Jogja itu mudah beradaptasi dengan hal-hal baru.

"Lidah orang Jogja itu udah chaos sejak lama, artinya sangat mudah menyesuaikan dengan datangnya hal-hal baru. Termasuk apabila dulu ayam disajikan goreng biasa, kini bisa dinikmati dengan variasi krispi ataupun digeprek," tambah lulusan Universitas Sanata Dharma tersebut.

Ia juga menambahkan, munculnya kultur sajian cepat saji seperti yang dipraktikkan KFC yang kemudian diadaptasi oleh skena ayam goreng krispi lokal toh nyatanya tak mengubah keintiman cara makan masyarakat Jogja.

"Kalau di warung-warung ayam tradisional Jogja kerap ditemui sebagai ajang kumpul keluarga makan bersama, nah muncul persepsi itu hilang ketika muncul konsep sajian cepat saji. Tapi sebetulnya tidak sepenuhnya tepat. Keintiman makan bersama itu di gerai ayam krispi lokal masih bisa terlihat kok," tukasnya.

Baca Juga:Terkait Pajak, Ayam Geprek Bensu Disegel Pemkot Bandar Lampung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak