Solusi yang ia ambil adalah dengan melakukan merger tempat tidur pasien non-Covid-19. Karena untuk pasien non-covid karena keterisian (BOR)-nya rendah maka akan dimerger terlebih dahulu. Dengan demikian, diharapkan nantinya layanan rumah sakit lebih efisien, mengingat jumlah tenaga medis berkurang cukup banyak.
"Kita harus memaksimalkan SDM yang ada," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengakui jika puluhan tenaga kesehatan di RSUD Wonosari terpapar Covid-19. Di sisi lain juga ada tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan di bawahnya yaitu Puskesmas yang tenaganya juga terpapar Covid-19.
"Memang ada nakes (Puskesmas) yang terpapar. Tetapi jumlahnya sedikit, paling 1 atau 2, jumlahnya tidak signifikan," ungkapnya.
Baca Juga:Lonjakan Kasus Virus Corona di Jawa Tinggi, 846 Dokter Jateng Positif Covid-19
Kontributor : Julianto