Rumah Sakit Penuh, di Gunungkidul Banyak Pasien Covid-19 yang Meninggal Saat Isoman

Dari awal, yang menjadi kekhawatiran Pristiawan adalah adanya ledakan pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 05 Juli 2021 | 16:53 WIB
Rumah Sakit Penuh, di Gunungkidul Banyak Pasien Covid-19 yang Meninggal Saat Isoman
Ilustrasi pemakaman pasien covid-19 (Antara)

SuaraJogja.id - Cukup banyak pasien positif Covid-19 dari Gunungkidul yang meninggal dunia saat ini. Bahkan relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mewaspadai, kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dari Gunungkidul dan Kulon Progo akan menduduki posisi tertinggi di DIY.

Komandan TRC BPBD DIY sekaligus Komandan Posko Dukungan Operasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Pristiawan Buntoro menuturkan, dua pekan terakhir, sesuai prediksi, yaitu masuknya varian baru yang tidak lebih mematikan tetapi cepat menular, maka akan terjadi stagnasi di rumah sakit karena kekurangan oksigen.

Keadaan serupa terjadi di Puskesmas. Mereka kebingungan untuk merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit atau tidak, sehingga tak jarang ketika pasien seharusnya dirujuk, tetapi justru diminta isolasi mandiri (isoman).Sebab, ketika dipaksa dirujuk ke rumah sakit, kata dia, pasien tidak tertangani dengan baik.

"Karena rumah sakit over capacity, sehingga banyak yang meninggal," terang Pristiawan, Senin (5/7/2021), melalui nomor pribadinya.

Baca Juga:Pasien Positif dan Pasien COVID 19 Meninggal Dunia di Lampung Bertambah

Dari awal, yang menjadi kekhawatiran Pristiawan adalah adanya ledakan pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman. Dirinya merasa kasihan terhadap relawan yang berada di posko penanganan kabupaten/kota.

Oleh karenanya, ia meminta agar dibentuk tim pemulasaran jenazah minimal 1 tim di kapanewon. Menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) cukup banyak yang bersedia untuk melakukan pemulasaran tersebut.

Namun yang menjadi persoalan adalah anggaran. Saat ini keadaan darurat, tetapi justru ada kebijakan anggaran menggunakan dana reguler, yaitu dengan prosedur lelang.

"Ya itu kan tidak nyambung. Itu yang menjadi persoalan selama ini," tegasnya.

Hingga kini pihaknya memprediksi, Gunungkidul dan Kulon Progo menjadi kabupaten yang memiliki kasus kematian paling tinggi pasien isoman.

Baca Juga:Senggol Penyeberang Jalan dan Masuk Kolong, 2 Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas Truk

Puncaknya pun terjadi beberapa hari yang lalu, saat ada 100 orang meninggal dunia, dan sebagian adalah pasien positif Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak