SuaraJogja.id - Putri Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono tengah menjadi sorotan publik baru-baru ini setelah membalas sejumlah kicauan warganet.
Deretan twit putri kedua Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X itu dibagikan pada Minggu (4/7/2021).
Salah satunya saat GKR Condrokirono menjawab cuitan warganet yang meminta Keraton Yogyakarta membiayai penanganan Covid-19 di DIY.
Mulanya, filmmaker Dandhy Laksono mengunggah kutipan Sri Sultan HB X soal pembiayaan Satgas Penanganan Covid-19, Minggu.
Baca Juga:8 Potret GKR Hayu, Putri Keraton yang Curhat Disebut Kampungan di Jakarta
"Pembiayaan operasional Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di pedukuhan, rukun kampung, rukun warga dan rukun tetngga agar menggunakan swadaya masyarakat dengan semangat gotong-royong dan jaga warga (dana jimpitan dan sumber lain yang sah)," bunyi kutipan tersebut.
Dandhy Laksono pun berkicau, "Senin bayar pajak. Selasa ada masalah. Rabu diminta swadaya."
Kicauan tersebut cukup ramai mendapat tanggapan warganet hingga telah di-retweet dan disukai ribuan kali.
Salah seorang warganet lalu membalas, "Keraton lah suruh biayain."
Tanggapan warganet itu rupanya mencuri perhatian GKR Condrokirono. Lewat sebuah cuitan pula, ia merespons pendapat tersebut. Ia secara tak langsung menyebutkan, Keraton Jogja tak perlu membuat pengumuman ketika memberi bantuan.
Baca Juga:RS Pratama Jogja Bakal Jadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19, tapi Tunggu Ini Dulu
"Apakah kalau Kraton membantu itu hrs woro2 ? Nanti dikatain sombong," tulis @gkrcondrokirono.
Dirinya juga menjawab kicauan warganet lainnya yang menyebut bahwa danais dimanfaatkan untuk membuat pagar.
"Danais e nggo gawe pager, woyo2, lan koordinasi," ungkap warganet tersebut.
Lalu, GKR Condrokirono menyatakan, "Danais sdh di potong dr thn lalu utk Covid19."
Di samping itu, perempuan 46 tahun tersebut menjelaskan pula alasan dibuatnya pagar di Alun-Alun Utara, yang berlokasi di depan Keraton Jogja.
Penjelasan itu ia berikan untuk warganet yang menanyakan kegunaan pagar tersebut, berawal ketika, selain Dandhy Laksono, sebelumnya kutipan Sultan tadi juga diunggah akun @ugmtoday pada Sabtu (3/7/2021).
"Bentuk tim satgas covid sekaligus sediakan dananya [tanda silang]
Bentuk tim satgas dananya cari sendiri [tiga tanda centang]," cuit @ugmtoday.
Beberapa warganet pun menanggapi kicauan itu dengan beragam pertanyaan soal danais hingga pemagaran Alun-Alun Utara.
"WQWQ ADA YANG BILANG Daerah kita istimewa beda ma daerah lain. Saking istimewanya sampe rakyat nya mikirin diri sendiri. Tapi pembangunan diutamakan. Danais dipake untuk pembangunan kebudayaan. Ya emg buat kedepan. Tapi saiki ono le luwih darurat timbang mageri lapangan," cuit seorang warganet.
"Beneran tanyaa, itu mageri lapangan buat apa sih fungsinya? Alkid ga sekalian tuh dipagerin juga? Wkwk," tambah yang lainnya.
Untuk kedua twit tersebut, GKR Condrokirono menerangkan, alun-alun yang berada di depan Keraton itu merupakan pekarangan rumah bagi Raja, sehingga perlu dijaga.
"Alun-alun itu pekarangan rmh bagi Raja, utk di jaga agar tdk kumuh. Bagaimana kalau pekarangan rmh kalian dibuat kumuh oleh org lain ? Org2 skrg berbeda dgn org jaman dl yg tau cara menghargai org lain," tulisnya.
Sejak saat itu, GKR Condrokirono ramai diperbincangkan di Twitter dan kicauannya viral sampai diunggah akun gosip di Instagram.