Rubimin tak menampik jika ada beberapa warga yang terkonfirmasi Covid-19 dan isolasi mandiri di rumah. Agar masyarakat mengetahui, tiap warga yang sedang menjalani masa pemulihan ini ditempel kertas bertulis "Sedang Isoman" di depan rumah mereka.

"Warga disini semua terbuka. Sehingga kami membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti konsumsi tanpa (psien) harus keluar," jelas dia.
Dokter Rumah Juang, Nurkholis mengaku bahwa untuk menempati selter tersebut dilihat dari kondisi rumah dan keadaan pasien. Bagi rumah yang tidak memiliki kamar mandi lebih dari satu atau pasien yang mengalami perubahan saturasi oksigen akan ditempatkan di Rumah Juang.
"Jika tersentralisasi seperti ini sangat baik, artinya kami bisa pantau kondisi warga yang terpapar Covid-19. Jadi ketika ada yang isolasi mandiri di rumah dan membutuhkan oksigen, kami masukkan ke sini. Nah jika bertambah parah, kami akan bantu untuk dirujuk ke RS. Bagi saya, jika keluarga yang mengurus sendiri akan sulit karena keterbatasan komunikasi," jelasnya.
Baca Juga:Riza Sebut 184 Tempat Isolasi Baru di Jakarta Hasil Dari Kolaborasi
Pengelolaan sampah juga sudah ditangani secara khusus. Tong sampah yang ada di Rumah Juang dibedakan dan dibuang di tempat yang berbeda.
Nurkholis, dibantu dokter lain yang juga istrinya, Beta Ahlam Gizela untuk memantau kondisi pasien, baik yang di Rumah Juang dan juga pasien isolasi mandiri di rumah.
"Jadi warga yang terkonfirmasi Covid-19 ini ada dalam Whatsapp Group (WAG). Jadi tiap pagi, siang dan malam mereka harus melaporkan kondisi saturasi oksigennya. Ketika ada keluhan bisa menghubungi di WAG itu," jelas Beta
Dibantu oleh anaknya mendata kondisi pasien, Beta mengaku dapat memantau secara real time tindakan apa yang perlu dilakukan pada pasien. Nurkholis dan Beta merupakan tenaga kesehatan yang terjun dalam menangani pasien Covid-19 di level Pedukuhan.
"Kami melihat bahwa RS dan selter di Jogja sudah penuh bahkan tak bisa menampung pasien. Sehingga langkah di level Pedukuhan ini penting. Artinya ada yang mengarahkan para warga agar penyebarannya bisa ditekan," ujar Nurkholis.
Baca Juga:Kapal Pesiar PT Pelni Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Lampung
Ia berharap, langkah masyarakat Ngentak ini menjadi contoh agar wilayah lain dapat meniru. Hal itu sebagai langkah antisipasi penuhnya RS dan Selter di Jogja.