SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Yogyakarta menyebut adanya pandemi Covid-19 dan juga PPKM berdampak pada penurunan pendapatannya. Sehingga target capaiannya pada 2021 hanya berkisar Rp9 Miliar.
"Semuanya terdampak ya, karena kondisi Covid-19, pedagang juga akhirnya tidak bisa mendapatkan untung seperti sebelum pandemi," ungkap Kepala Disperindag Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Susanto dihubungi wartawan, Jumat (23/7/2021).
Ia mengatakan pada 2019 lalu, target penghasilan dalam setahun mencapai Rp14 miliar. Serangan virus Covid-19 pada 2020 menyebabkan sejumlah OPD termasuk Disperindag sulit memenuhi target.
"Nah tahun 2021 ini dikurangi Rp5 miliar sehingga target kami sebesar Rp9 miliar. Kondisi ekonomi saat ini juga terganggu di tiap sektor," kata dia.
Baca Juga:Tuntut Jadup PPKM Darurat, Forum Warga Jogja Tak Dapat Kepastian
Pencapaian pendapatan Rp9 miliar dirasa cukup sulit, menyusul adanya pasar yang harus ditutup sementara saat pelaksanaan PPKM Darurat hingga Level 4. Selain itu retribusi yang wajib dibayar pedagang juga dikurangi.
Pemerintah juga menutup sementara pasar-pasar yang tidak menjual barang kebutuhan pokok, seperti Pasar Beringharjo Barat, Pasar Klithikan Pakuncen, termasuk juga Pasar Sepeda Tanjungsari.
"Tentu ini menjadi konsekuensi kami, memberikan relaksasi retribusi juga mengganggu pendapatan asli daerah (PAD). Tapi kami juga melihat kondisi pedagang yang sulit karena situasi yang terjadi sekarang," katanya.
Disperindag juga memahami kondisi pedagang yang belum tentu bisa menjual barang dagangannya dalam sehari. Sehingga pihaknya mengajak pedagang menjual barang secara online yang bekerjasama dengan beberapa platform toko online.
"Jadi kami memberikan cashback ke pembeli jika bertransaksi secara online. Minimal berbelanja di atas Rp30 ribu, dapat cashback Rp10 ribu. Tapi memang ada pedagang yang sudah menjajakan lewat WhatsApp atau media sosial lain," kata dia.
Baca Juga:PPKM Darurat, Pemkot Jogja Sebut Ada Penurunan Tagihan Listrik di Bulan Juli
Kendati demikian Yunianto mengaku harus bertahan dengan kebijakan yang saat ini diberlakukan. Kendati perpanjangan PPKM Level 4 usai, pihaknya juga bersiap membuka pasar-pasar secara bertahap.
"Nanti kami mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat. Jika memang ada pembukaan bertahap, kami juga sosialisasikan kepada pedagang," ujar Yunianto.