Warga Antre Berjam-jam hingga ke Luar Kota, Febfi Tergerak Bantu Atasi Kelangkaan Oksigen

Tidak ingin hanya diam melihat situasi serba kritis ini, Febfi Setyawati (27) menginisiasi sebuah gerakan bertajuk Info Oksigen Jogja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 27 Juli 2021 | 07:56 WIB
Warga Antre Berjam-jam hingga ke Luar Kota, Febfi Tergerak Bantu Atasi Kelangkaan Oksigen
Sejumlah warga mengantre untuk mendapat oksigen di salah satu apotek di wilayah Kota Yogyakarta, Selasa (13/7/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Nanti jam 8 itu nanti dikasih nomor antrean kita baru poleh pulang nanti diambil lagi jam berapa beda-beda," ujarnya.

Febfi menyebut sebenarnya masyarakat bisa saja meninggalkan tabungnya saat dini hari dan baru diambil lagi saat pagi. Namun mengingat harga tabung yang sudah melonjak mahal membuat orang-orang berpikir ulang untuk meninggalkannya.

"Kalau orangnya nggak takut kehilangan tabung biasanya dia pulang untu tidur dulu. Nanti jam 8 pagi balik. Cuma banyak yang takut tabungnya hilang, lha harga tabung aja 5 juta to, jadi mereka nginep istilahnya dari malam sampai pagi," sebutnya.

Bahkan warga juga harus rela untuk merogoh kocek lebih dalam saat mengisi ulang tabung oksigennya. Pasalnya harga untuk isi ulang oksigen medis belum lama ini naik berlipat ganda, dari yang sebelumnya hanya Rp35 ribu saat ini menjadi Rp120 ribu untuk tabung ukuran 1 meter kubik.

Baca Juga:Penggerebekan Tabung Oksigen Palsu di Sebuah Hotel Kawasan Taman Sari

Febfi menambahkan tidak berbeda dengan isi ulang tabung oksigen, untuk membeli tabung oksigen pun saat ini juga sudah dibanderol jauh lebih mahal. Bahkan peralatan lainnya seperti regulator pun sekarang dijual terpisah dengan harga selangit.

Awal Juni lalu, pihaknya masih menemukan satu tabung ukuran 1 meter kubik dibanderol dengan harga Rp800 ribu. Sedangkan memasuki Juli ini harganya sudah menjadi Rp7 juta.

"Ada yang jual tabung saja, tapi regulatornya yang dimahalin. Terus kadang mencari selangnya juga agak susah. Sekarang semuanya dijual terpisah," ucapnya.

Kendati perlu usaha lebih untuk mendapatkan oksigen, niat dan semangat Febfi dan tim tidak pernah berkurang. Tidak melulu oksigen, kebutuhan lain berupa sembako hingga kendaraan yang bisa digunakan pasien pun selalu diusahakan guna mengurangi beban pasien.

"Kita juga memberikan bantuan seperti sembako kepada pasien isoman dan ada pula kendaraan untuk digunakan pasien ke rumah sakit," tandasnya.

Baca Juga:Imbauan Menteri Muhadjir Minta Perusahaan Pinjamkan Tabung Oksigen ke Pasien Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak