Update Merapi: 179 Guguran Lava Dalam Sepekan Terakhir, Laju Deformasi Capai 11 Cm Perhari

sepekan teramati ada sebanyak 145 kali guguran lava Merapi ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 31 Juli 2021 | 10:53 WIB
Update Merapi: 179 Guguran Lava Dalam Sepekan Terakhir, Laju Deformasi Capai 11 Cm Perhari
Awan panas guguran Gunung Merapi dimuntahkan pada Kamis (29/7/2021) dini hari. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat puluhan guguran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan aktivitas itu tercatat tepatnya pada periode 23-29 Juli 2021. Dalam periode itu juga tercatat kembali luncuran awan panas.

"Pada minggu ini terjadi 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter," kata Hanik dalam keterangnya, Jumat (30/7/2021).

Lebih lanjut mengenai guguran lava sendiri dalam sepekan teramati sebanyak 29 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter. Jumlah tersebut masih berjarak cukup jauh dengan luncuran lava ke arah barat daya.

Baca Juga:Pemkab Sleman Siap Gelontorkan Bansos, Sasar Ribuan Anak Terlantar Hingga Lansia

Pasalnya dalam sepekan teramati ada sebanyak 145 kali guguran lava ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

"Ada juga guguran lava sebanyak 4 kali ke barat dengan jarak luncur maksimal 800 meter dan 1 kali ke barat laut dengan jarak luncur 500 meter," ujarnya.

Jika dijumlah secara keseluruhan guguran lava pada minggu ini tercatat lebih banyak dibandingkan pada perido sepekan yang lalu. Pekan lalu tercatat total Merapi meluncurkan lava sebanyak 166 kali sedangkan minggu ini sebanyak 179 kali.

Hanik menjelaskan guguran yang teramati pada sisi barat itu berasal dari material lama Lava 1992 dan Lava 1998. Demikian juga guguran yang mengarah ke barat laut berasal dari material lama Lava 1948.

Selain sejumlah awan panas dan ratusan guguran lava, kata Hanik, berdasarkan hasil pengambilan foto udara dengan drone yang dilakukan pada tanggal 28 Juli 2021 kemarin. Menunjukkan ada pertumbuhan volume kubah baik di sektor barat daya maupun di sektor tengah.

Baca Juga:Selain Vaksin, Ketersediaan Obat Antivirus di Sleman juga Mulai Menipis

"Volume kubah barat daya sebesar 1.878.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.817.000 meter kubik," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak