SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali terlihat mengeluarkan awan panas gugur tetapi sejumlah lava masih terus keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Minggu (1/8/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB tercatat sejumlah guguran lava itu keluar dari puncak Merapi.
"Teramati 2 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.000 meter dan suara guguran 1 kali dari Pos Babadan," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/8/2021).
Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut.
Baca Juga:Dispar Sleman Rencanakan Tambah Lagi Destinasi Wisata Untuk Gelar Vaksinasi
Masih didominasi oleh kegempaan hybrid atau fase banyak sejumlah 269 kali, lalu ada kegempaan guguran sebanyak 161 kali, dan vulkanik dangkal sebanyak 64 kali. Ada pula hembusan sejumlah 24 kali, low frekuensi ada 3 kali, dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Senin (2/8/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB. Masih tidak teramati ada awan panas guguran yang muncul.
Meski tidak ada wedus gembel yang teramati keluar dari puncak Merapi pada periode tersebut. Sejumlah guguran lava tetap masih keluar.
"Teramati 3 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter," tuturnya
Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut. Tetap didominasi oleh kegempaan hybrid atau fase banyak sejumlah 69 kali, lalu ada kegempaan guguran sejumlah 29 kali, vulkanik dangkal sejumlah 21 kali dan hembusan 8 kali.
Baca Juga:Pemkab Sleman Siap Gelontorkan Bansos, Sasar Ribuan Anak Terlantar Hingga Lansia
"Untuk visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
- 1
- 2