"Otomatis sekarang sudah percaya mas. Adanya kejadian yang sangat luar biasa ini yang bersangkutan jadi percaya. Dan alhamdulillah ini juga menyebabkan warga yang lain berhati-hati betul untuk kegiatan selanjutnya. Harapan kami ini menjadi pengalaman agar tidak terjadi lagi," ucapnya.
Satgas Covid-19 setempat tidak lupa melakukan tracing dari kasus awal pasien yang tidak percaya Covid-19 tersebut. Hasilnya ditemukan sebanyak 35 kasus dari warga yang ikut terlibat dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban.
"Jadi, yang kontak pertama itu 35 orang. Terus penambahan hari ini 7 kasus. Sehingga, totalnya dengan yang pertama jadi 43 kasus," terangnya.
Jati memastikan kegiatan penularan Covid-19 di wilayahnya bukan akibat dari rangkaian kegiatan penyembelihan hewan kurban. Sebab, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat saat kegiatan dilakukan.
Baca Juga:Dampak Pandemi, Omzet Anjlok Tak Surutkan Niat Pengusaha Kafe Sleman Bantu Nakes
"Jadi penularan Covid-19 bukan karena hari perayaannya tapi memang karena ada orang yang ikut perayaan itu tidak jujur," tandasnya.