Sosok Wahyana, Mantan Atlet Voli Asal Sleman yang Pimpin Final Badminton Olimpiade Tokyo

Wahyana adalah satu-satunya wasit asal Indonesia yang bertugas di Olimpiade Tokyo 2020.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 20:13 WIB
Sosok Wahyana, Mantan Atlet Voli Asal Sleman yang Pimpin Final Badminton Olimpiade Tokyo
Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)

Menurutnya kondisi cukup memberi efek. Kondisi stadion yang sepi membuat wasit lebih fokus pada pertandingan yang sedang dimainkan.

"Efek (tanpa penonton) sebenarnya ada juga ya, tetapi dengan tanpa ada penonton justru kita lebih fokus pada pertandingan. Beda kalau misal penontonnya penuh, riuh, dan lain sebagainya. Kadang kita call atau mengucapkan skor dan sebagainya itu tidak terdengar. Kendalanya kan seperti itu. Tapi dengan tanpa penonton kita mengucap dengan tidak terlalu keras saja kan sudah kedengaran apalagi dibantu dengan adanya mikrofon yang cukup bagus gitu," terangnya.

Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)
Wahyana menjadi wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. - (SuaraJogja.id/HO-Wahyana)

Wahyana menjelaskan pemiliha wasit di setiap laga bulu tangkis harus netral. Artinya jika pada pertandingan tersebut ada wakil Indonesia yang bertanding, maka orang Indonesia tidak diperbolehkan untuk menjadi wasitnya begitu juga dengan negara lain.

"Jadi kalau wasit memang harus netral. Jadi kalau Indonesia main, wasit dari Indonesia jelas tidak boleh wasit," ujarnya.

Baca Juga:Deretan Bonus dari Brand Indonesia untuk Greysia/Apriyani usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo

Terkecuali, lanjut Wahyana, pertandingan yang berlangsung itu antara Indonesia melawan Indonesia. Kondisi itu memungkinkan wasit Indonesia bisa ikut memimpin laga.

"Jadi hampir tidak pernah kecuali pertandingan itu antara Indonesia melawan Indonesia, itu kemungkinkan masih bisa untuk wasit. Tapi kalau sudah melawan negara lain itu sudah tidak boleh," sambungnya.

Sejauh pengalamannya di dunia perwasitan, Wahyana tidak memungkiri bahwa kendala komunikasi kadang masih ditemui. Pasalnya tidak semua pemain bulu tangkis di dunia dapat memahami bahasa Inggris.

Namun, pria yang juga saat ini masih mengajar mata pelajaran olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul ini sudah mempunyai siasat tersendiri.

"Memang tidak semua pemain bisa bahasa Inggris tetapi apabila tidak jelas kita bisa menggunakan gesture. Jadi gerakan tubuh, memakai tangan, memberikan sinyal yang di mau seperti ini," tuturnya.

Baca Juga:Crazy Rich Malang Beri Bonus Rp 500 Juta ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Selain kendala komunikasi, kata Wahyana, tidak ada masalah lain yang menyusahkan. Dari segi peraturan sendiri sudah bukan menjadi persoalan bagi para wasit yang dipilih untuk memimpin pertandingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak