Ratusan Anak di DIY Kehilangan Orangtuanya Akibat Pandemi Covid-19

banyak anak di DIY kehilangan orangtua selama pandemi

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 Agustus 2021 | 08:35 WIB
Ratusan Anak di DIY Kehilangan Orangtuanya Akibat Pandemi Covid-19
Ilustrasi anak menangis (Unsplash/Lucas)

SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY mencatat ratusan anak di wilayahnya kehilangan orangtua yang meninggal akibat terpapar Covid-19. Data tersebut masih dimungkinkan akan bertambah lagi karena pendataan belum selesai dilakukan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumardi mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendataan secara menyeluruh. Pasalnya terdapat sejumlah sumber data yang masih harus digabungkan.

"Sementara ada 110 (anak) tetapi ini temen-temen masih mengerjakan karena temen-temen ada data yang dari Satgas. Jadi memang mungkin sekitar 150 (anak) ada, yang sudah ada by name by address-nya," kata Erlina saat dihubungi awak media, Rabu (4/8/2021).

Erlina menyebut bahwa jumlah tersebut merupakan anak-anak yang orang tuanya terpapar Covid-19 dan meninggal dunia. Dari jumlah sementara itu ada yang kehilangan dua orangtuanya sekaligus atau hanya salah satu.

Baca Juga:BNNP DIY Butuh Waktu 2 Bulan untuk Tangkap Sopir Truk yang Edarkan Sabu Seberat 49,56 gram

"Ada yang yatim piatu artinya sekaligus dua-duanya orang tuanya meninggal, ada yang salah satu," ucapnya.

Disampaikan Erlina, kelengkapan data itu memang dibutuhkan agar upaya tindak lanjut dari DP3AP2 DIY bisa dimaksimalkan. Baik berupa pendampingan terhadap anak, dukungan psikologis, pemenuhan kebutuhan kesehatan, hingga akses untuk melanjutkan pendidikan dan masih banyak lagi.

"Semoga minggu ini dapat fix gitu (datanya). Karena kami kan juga harus mendata kaitanya nanti dengan apa yang harus kami bantukan kepada anak-anak tersebut," tuturnya.

Erlina tidak menutup kemungkinan jumlah keseluruhan kasus itu masih akan bertambah. Selain pendataan yang belum tuntas tapi juga pandemi Covid-19 masih terus berlangsung.

Saat ini pihaknya terus melakukan kroscek data dari berbagai sumber. Baik dari jajaran pemerintahan di kabupaten/kota serta lembaga lain seperti Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA); Muhammadiyah; dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca Juga:Sempat Kehabisan, DIY Dapat Tambahan 167 Ribu Lebih Dosis Vaksin Covid-19

"Pada prinsipnya kami sudah dalam proses untuk mendata fix-nya ya. Artinya kami punya banyak masukan-masukan data, tapi kan harus kami kroscek macam-macamnya karena masukannya itu dari berbagai pihak. Perlu untuk saling silang agar tidak ada yang kedobel dan sebagainya," terangnya.

Berdasarkan data yang didapat sementara ini, kata Erlina, Kabupaten Sleman dan Bantul masih paling banyak dalam jumlah anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19.

Dalam kesempatan ini, DP3AP2 DIY selalu memastikan bantuan serta segala bentuk dukungan yang diberikan kepada anak-anak yang terdampak bisa berjalan dengan baik. Hal itu demi menyelamatkan masa depan anak-anak tersebut di kemudian hari.

"Anak-anak yang kehilangan orang tua apalagi yang dua-duanya gitu kemudian kalaupun kehilangan satu orang tua tapi orangtuanya pencari nafkah utama kan harus kita perhatikan sangat pemenuhan hak-hak anaknya sama keterlindungan si anak," jelasnya.

Pihaknya tidak ingin nantinya anak-anak yang ditinggal oleh orangtuanya tersebut malah terjerumus dalam kondisi atau lingkungan yang tidak baik. Maka dari itu pendataan yang baik perlu untuk segera dilakukan.

"Jangan sampai nanti anak sudah jadi korban Covid-19 sekaligus kehilangan orang tua sekaligus menjadi korban lainnya misalnya perdagangan anak atau tidak diasuh dengan baik dan sebagainya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini