SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah mencanangkan kawasan Destinasi Wisata Malioboro dan Stasiun Tugu Yogyakarta wajib masker dan vaksin. Pengunjung atau masyarakat yang datang ke tempat tersebut harus membawa dan mengantongi bukti sudah divaksin.
Pencanangan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersama Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro serta Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Daop 6 Yogyakarta Asdo Atrivianto di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (11/8/2021).
"Pencanangan ini saya rasa dimulai dari kawasan yang ramai dikunjungi masyarakat, yaitu di Malioboro ini. Nantinya pencanangan ini akan diperluas ke seluruh Kota Jogja juga," terang Haryadi saat meresmikan Stasiun Tugu dan Malioboro sebagai Kawasan Wajib Masker dan Vaksin di pintu selatan Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu.
Haryadi mengatakan bahwa kondisi penyebaran dan kasus baru Covid-19 di kota masih fluktuatif. Meski ada penurunan angka penularan, pihaknya tidak ingin terjadi penambahan secara masif.
Baca Juga:Pengunjung Datang ke Malioboro dan Stasiun Tugu Yogyakarta Wajib Vaksin
"Jadi kami bukan mempersulit, tapi memudahkan masyarakat untuk bisa saling menjaga agar tak ada penularan ketika datang ke Malioboro dan stasiun, tentu dengan menaati prokes minimal menggunakan masker itu," kata Haryadi.
Ia mengatakan bahwa pengecekan vaksin pengunjung yang datang ke Malioboro dilakukan secara acak. Nantinya ada petugas yang berkeliling untuk menanyakan apakah sudah vaksin atau belum.
"Nah nanti dilakukan dengan mengambil sample. Jadi masyarakat jangan kaget ketika masuk ke Jogja ditanyakan kartu vaksinnya. Jika penggunaan masker kan terlihat, bisa ditegur," kata dia.
Bagi warga yang ketahuan belum divaksin dan berada di sekitar Malioboro, kata Haryadi tidak langsung diminta meninggal lokasi. Tapi meminta untuk divaksin terlebih dahulu.
"Jadi petugas yang mengarahkan untuk pengunjung melakukan vaksinasi dulu. Jika pedagang, petugas yang ada di Malioboro hampir semua sudah tervaksin," kata Haryadi.
Baca Juga:Bantu Warga Malioboro yang Terdampak PPKM Level 4, Mahasiswa Jogja Bagikan Sembako
Tidak hanya di Stasiun Tugu dan Malioboro saja yang dicanangkan menjadi kawasan wajib vaksin dan masker. Terminal Giwangan serta stasiun Lempuyangan juga akan segera dicanangkan.
"Nah pintu-pintu masuk Kota Jogja, misal di Jalan Magelang, lalu jalan ari arah Wates, lalu di selatan Umbulharjo nanti ditempel spanduk wajib masker dan vaksin. Jadi masuk ke Jogja harus taat masker dan sudah divaksin," katanya.
Warga yang belum divaksin, kata Haryadi, bisa mendaftar di layanan aplikasi Pemkot Jogja melalui JSS atau mendatangi tempat seperti XT Square. Rencananya Pemkot juga akan berkolaborasi dengan PDAM untuk menggelar vaksinasi dan juga akan menyediakan vaksinasi di wilayah Ngabean.
Terpisah, Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ekwanto mengatakan bahwa pemeriksaan tanda vaksin bagi pengunjung Malioboro dimulai dari pintu masuk Kota Jogja dan di Terminal Giwangan.
"Pemkot akan membuat kebijakan, pengunjung yang datang dari luar Jogja akan di screening di Terminal Giwangan. Itu cukup membantu kami. Nah ketika sampai di Malioboro nanti dilakukan pemeriksaan itu secara acak," terang Ekwanto.
Selanjutnya, bus dan pengunjung yang datang ke Malioboro diberikan batasan waktu berkunjung masing-masing 3 jam untuk parkir, dan 2 jam bagi wisatawan berkunjung.
"Kenapa beda, biasanya bus ada yang datang bersamaan dan pengunjung di Malioboro belum kembali ke bus-nya masing-masing. Sehingga bus yang baru datang itu bisa lebih lama parkir. Setelah itu pengunjung baru diperkenankan turun," terang dia.
Meski sudah dicanangkan dan memiliki mekanisme kawasan wajib masker dan vaksin, pihaknya akan melakukan simulasi terlebih dahulu. Jika simulasi berjalan baik, setelah PPKM Level 4 berakhir akan diterapkan.
"Hari ini kami simulasi dulu. Jika pedagang dan toko-toko sudah dibolehkan buka. Namun memang pengunjungnya masih sedikit," jelas dia.
Disinggung apakah akan ada lokasi vaksin khusus bagi pengunjung Malioboro, Ekwanto belum mau menjelaskan. Pasalnya lokasi tidak begitu memadai, dan sudah banyak lokasi dan instansi yang menawarkan vaksinasi gratis.