"Rumahnya udah dapat di selatan Selokan Mataram. Pundong VII sama Pundong III. beli dua tempat," ujarnya.
Sumianto mengaku sebenarnya tidak sepenuhnya senang terdampak proyek jalan tol tersebut. Walaupun mendapatkan uang ganti rugi sejumlah miliaran tetapi ia berat untuk melepaskan.
Pasalnya tanah dan bangunan yang ditempati saat ini dan terkena dampak tol itu merupakan tanah warisan dari orang tuanya.
"Ya pertama nggak ikhlas. Tapi ya gimana lagi, ya berat ya. Karena tanah warisan saya sendiri," ungkapnya.
Baca Juga:Subsidi Pajak Mobil Baru Jadi Pendukung Self Recovery Toyota
Tidak hanya bersikap konsumtif saja, tetapi Sumianto juga telah menyisihkan sebagian uangnya itu untuk tabungan di masa depan.
"Ini masih ada sisa uang, rencananya mau beli satu bidang tanah lagi. Setidaknya nanti punya sisa Rp300 juta untuk tabungan," terangnya.
Sebelumny Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta kepada warga untuk tetap bisa dengan bijak memanfaatkan uang ganti rugi tersebut. Penggunaan uang itu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan tidak berlebihan.
"Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan gunakan itu sebaik-sebaiknya. Jangan boros," kata Kustini kepada awak media, Rabu (1/9/2021).
Kustini menilai hal yang menjadi prioritas bagi warga penerima ganti rugi tersebut adalah dengan mencari lahan atau hunian baru. Jika kebutuhan utama itu sudah dipenuhi maka warga bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.
Baca Juga:Pascaganti Rugi Proyek Tol, Bupati Sleman: Miliarder Sebaiknya Buka Usaha
Ia menyarankan masyarakat untuk membuka sebuah usaha baru dari hasil ganti rugi tersebut. Sehingga manfaat yang dirasakan tidak hanya untuk sekarang saja melainkan juga masih akan berkelanjutan hingga di masa depan.