SuaraJogja.id - Yunvian (27) pemain sepeda BMX asal Bantul mengapresiasi didirikannya Taman Milenial sebagai wahana untuk bermain. Pasalnya, sejak 15 tahun silam, pemain sepeda BMX tidak punya tempat yang layak untuk melakukan trik-trik sepeda BMX.
"Karena dari dulu sejak saya main BMX di Banrul sejak 2006 sudah mengajukan proposal agar dibuatkan tempat bermain BMX," kata Yunvian, ditemui SuaraJogja.id, Jumat (17/9/2021).
Dikatakannya, komunitas BMX Bantul pernah mengajukan banyak proposal ke Pemkab Bantul, kampus ISI, hingga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar difasilitasi, tetapi ditolak.
"Baru sekarang direalisasikan. Sebelum ada tempat ini saya bermain di jalan umum. Kadang-kadang mengganggu pengguna jalan," tuturnya.
Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka di Bantul Mulai Pekan Depan, Begini Respon Wali Murid
Dia sering bermain sepeda BMX di sekitar Lapangan Paseban, saat itu belum banyak pedagang. Namun, lama kelamaan semakin banyaknya pedagang yang datang membuatnya tidak punya tempat lagi.
"Tapi sekarang sudah ada tempat yang layak untuk bermain BMX. Harapannya ada bibit-bibit baru sehingga regenerasi pemain BMX ataupun skateboard di Bantul jalan terus," katanya.
Pemain skateboard, Lutfi Ardiansyah, menuturkan, untuk bisa bermain skateboard, butuh tempat yang luas. Sebelum ada Taman Milenial, dia bermain di dekat patung Jatilan dekat Lapangan Paseban.
"Di situ tempatnya sempit, jadi enggak mungkin melakukan trik-trik takut nyrempet orang," papar Lutfi.
Ia sengaja datang ke Taman Milenial guna mencoba. Ia mendapat informasi adanya wahana itu dari komunitas skateboard.
Baca Juga:Kopassus Kandang Menjangan Bantu Vaksinasi Difabel di Bantul, Capaian Sudah 60 Persen
"Saya tadi tahunya dari komunitas. Sengaja datang ke sini sih memang mau mencoba," tambahnya.
Menurutny, pemain skateboard di Bumi Projotamansari berjumlah ratusan. "Komunitas skate di sini sih bagus karena tiap daerah harus punya," ujar dia.