Direktur Utama PT GMS Soekeno tidak merespons ketika dihubungi sejak 15 Juli 2021 untuk diminta konfirmasi hingga tulisan diterbitkan. Permintaan wawancara melalui pesan WA, telepon, dan surat tertanggal 18 Agustus 2021 dan 4 September 2021 juga sudah disampaikan.
Sementara usai dihubungi lewat akun media sosial maupun surat pada 11 September 2021, baik Bambang Prastari dan Lupitasari juga tidak merespons.
Selain JCM, dugaan pemanfaatan tanah desa lainnya oleh keluarga Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat berada di wahana rekreasi Jogja Bay yang terletak di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Wisata air yang dinaungi oleh PT Taman Wisata Jogja itu mendapat izin gubernur pada 5 September 2014 untuk menggunakan tanah desa seluas 77.900 meter persegi selama 10 tahun.
Berdasarkan dokumen AHU Kementerian Hukum dan HAM yang diakses per 16 Maret 2021, nama putri kedua Sultan HB X, GKR Condrokirono masuk dalam kepengurusan Taman Wisata Jogja sebagai komisaris.
Baca Juga:Dua Pekan Beroperasi di Balai Kota Yogyakarta, Mobil Vaksin Imunisasi 50 Orang Per Hari
Tim kolaborasi mengkonfirmasi Condrokirono melalui pesan singkat dan surat. Kendati demikian, dia menolak diwawancara saat dihubungi melalui pesan singkat Kamis (2/9/2021). Dia menyerahkan langsung kepada Direktur Operasional Jogja Bay, Cahyo Indarto untuk menjawab.
“Sama direkturnya saja. Saya sudah bilang kok ke beliaunya,” balas Condro.
Sementara Cahyo Indarto saat diwawancarai secara daring Jumat (3/9/2021) menjelaskan bahwa kedudukan Condrokirono di Jogja Bay sebagai komisaris utama. Kehadiran adik GKR Mangkubumi itu diakui Cahyo kerap mengarahkan dan memberi ide-ide untuk keberlangsungan Jogja Bay.
![Suasana pintu masuk destinasi wisata air Jogja Bay yang merupakan salah satu bangunan yang menggunakan tanah desa di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (7/5s/2021). [tim Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/20/29778-jogja-bay.jpg)
“Ya tentu saja ada. Kalau (menurut) saya, Mbak Condrokirono ini kan sudah banyak pegang perusahaan. Jadi ketika beliau jadi komisaris, saya juga merasakan bahwa arahan-arahan beliau ini sangat bagus,” ujar Cahyo.
Ia mengatakan, Condrokirono tidak mau diistimewakan meski statusnya sebagai keluarga keraton. Condrokirono juga meminta jajaran manajemen Jogja Bay untuk mematuhi prosedur yang selama ini ada.
Baca Juga:Wamenkumham Berharap Tahun Ini Kantor Imigrasi Yogyakarta Dapat WBBM
Cahyo tak begitu paham keuntungan jabatan seorang komisaris di jajaran manajemen perusahaan yang dipimpinnya. Dia beralasan, semua sudah diatur dan yang lebih mengetahui adalah orang yang menjabat di posisi tersebut.