Sejarah Masjid Jogokariyan: Muncul di Sarang Komunis Kini Jadi Tempat Rekonsiliasi Eks PKI

Kawasan di sekitar Masjid Jogokariyan dulunya merupakan sarang PKI

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Rabu, 29 September 2021 | 13:43 WIB
Sejarah Masjid Jogokariyan: Muncul di Sarang Komunis Kini Jadi Tempat Rekonsiliasi Eks PKI
Bangunan Masjid Jogokariyan. [Rahmat Jiwandono / SuaraJogja.id]

Ditambahkannya, Masjid Jogokariyan bisa menjadi seperti ini, penataan dimulai tahun 1999. Hasil penataan mulai nampak pada 2003. k

"Kami bisa renovasi masjid, bangunan yang lama dibongkar dan membangun yang baru. Pada 2005 kami bisa memperluas tanah masjid yang semula 900 meter, 300 meter dijual tinggal 600 meter. Sekarang sudah diperluas menjadi 1.478 meter persegi," tuturnya. 

Tidak Terlalu Besar

Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Baskara T. Wardaya mengatakan, kekerasan politik yang terjadi mulai 1965, banyak yang jadi korban sejatinya tidak mengerti tentang apa yang terjadi di Jakarta pada 1 Oktober 1965. 

Baca Juga:Tudingan Gatot Soal PKI di Tubuh TNI, Begini Respon Pihak Istana

"Sampai saat ini pun masyarakat belum tahu apa yang terjadi saat itu. Informasinya masih buram, tergantung mau dilihat dari perspektif mana," tutur Romo Baskara. 

Sehingga tidak ada perlawanan, yang terjadi ialah mereka ditangkap lalu dibuang, dieksekusi, dan ditembak. Jika yang dipermasalahkan ialah karena menjadi anggota PKI, padahal partainya legal. 

"PKI kan bukan partai terlarang waktu itu," ujarnya. 

Untuk korban PKI di DIY, katanya, korban terbesar justru berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Itu berdasarkan penelitian para sejarawan. 

"Jogja kan termasuk Jawa bagian tengah, ya korbannya banyak sekali. Tidak terkecuali mereka yang dibuang di luweng di Kabupaten Gunungkidul," papar dia. 

Baca Juga:Sering Sebut PKI, Gatot Nurmantyo Ternyata Rajin Melempar Isu Komunis Sejak Tahun 2016

Ia menyebut, PKI baru mulai dilarang oleh pemerintah pada 1966. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak