SuaraJogja.id - Realisasi vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Kabupaten Kulon Progo hingga hari mencapai 46,86 persen atau 160.610 dari total 342.720 sasaran.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada Oktober ini, Pemkab Kulon Progo menargetkan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 100 persen dari total target 342.720 sasaran.
"Hingga hari ini, capaian vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo untuk dosis pertama sebanyak 75,32 persen atau 258.134 sasaran dan dosis kedua 46,86 persen atau 160.610 sasaran. Pelaksanaan vaksinasi dosis pertama pada awal Oktober ini memang melambat, tapi pelaksanaan vaksinasi dosis kedua cukup tinggi," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pihak ketiga terus mengupayakan percepatan vaksinasi untuk mencapai target yang ditetapkan. Meski, capaian vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo cukup tinggi, masyarakat jangan lengah terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga:Pemkot Bontang Kebut Vaksinasi Pelajar Sekolah Dasar Jelang PTM
"Protokol kesehatan adalah kunci utama terpapar COVID-19. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap patuh protokol kesehatan," katanya.
Camat Samigaluh Ridwan Usman mengatakan mengembangkan konsep vaksinasi berhadiah sayuran supaya masyarakat tertarik mengikuti vaksinasi yang berlangsung di desa-desa.
Kegiatan vaksinasi dengan hadiah berupa sayuran tersebut digelar sebagai salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat dalam program vaksinasi. Berbagai paket sayuran, seperti kol, terong, kacang panjang, cabai, pisang dan sebagainya itu dibagikan dalam bentuk undian berhadiah kepada peserta vaksinasi.
"Konsep kegiatan vaksinasi dengan membagikan sayuran tersebut digelar sebagai salah satu cara mendukung program pemerintah Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan menekan angka 'stunting' (kekerdilan) di wilayah tersebut. Sayur-mayur dengan jumlah total 300 paket itu dibagikan kepada peserta vaksinasi dengan kriteria tertentu. Seperti bisa menjawab pertanyaan dan sebagainya," katanya.
Baca Juga:Vaksinasi Terhenti, Rusia Catat Angka Kematian Harian Tertinggi