SuaraJogja.id - Airlangga Hartarto menyerahkan bantuan dua unit bus listrik dan dua microbus diesel kepada Universitas Gadjah Mada (UGM). Bantuan itu diterima langsung oleh Rektor UGM serta Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di Balairung UGM pada Sabtu (9/102021).
Tidak hanya memberikan secata simbolis saja sebanyak total empat kendaraan tersebut. Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian tersebut bahkan juga mencoba sendiri salah satu bus listrik itu.
"Ini saya nyetir lagi kira-kira setelah terakhir 20 tahun lalu," kata Airlangga yang merupaka lulusan Teknik Mesin UGM itu.
Sejumlah tokoh juga turut disupiri oleh Airlangga. Mulai dari Rektor UGM Panut Mulyono hingga Mensesneg yang juga selaku Majelis Wali Amanat (MWA) UGM Pratikno. Mereka menjajal bus listrik itu berkeliling di halaman depan Balairung UGM.
Baca Juga:Fakultas Filsafat UGM Gelar Kuliah Tatap Muka Mulai Semester Depan
Seusai menjajal bus listrik, Airlangga mengharapkan bantuan ini dapat dimanfaatkan UGM untuk menunjang kegiatan perkuliahan yang dilakukan.
"Kami bantu sumbangkan 4 bus, dua bermesin diesel karena delivery cepat dan yang dua bermesin listrik," kata Airlangga kepada awak media di Balairung UGM, Sabtu (9/10/2021).
Disampaikan Airlangga bahwa untuk dua kendaraan listrik berukuran sedang itu menjadi yang pertama masuk ke Indonesia. Sehingga perlu melalui proses homologasi terlebih dulu dari Kementerian Perhubungan.
"Namun sekarang seluruh regulasinya sudah selesai dan ini bisa menjadi prototipe untuk bus antar kota dan shuttle seperti yang dilakukan oleh UGM," ujarnya.
Ia berharap UGM bisa menjadi salah satu penggerak pengembangan teknologi dalam bidang kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih saat ini kendaraan listrik di Indonesia masih belum terjangkau oleh masyarakat.
Baca Juga:Jabat Dekan Fakultas Filsafat UGM, Siti Murtiningsih Sebut Ada PR yang Harus Diselesaikan
Mengingat teknologi yang digunakan juga masih dinilai terlalu mahal. Dalam beberapa tahun mendatang, diharapkan Airlangga, Indonesia dapat mencapai target produksi otomotif nasional untuk kendaraan listrik sebesar 25 persen.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono, menyebut akan memanfaatkan kendaraan tersebut untuk mendukung konektivitas fasilitas pendidikan serta penelitian yang dimiliki UGM. Sehingga bisa lebih memudahkan mobilitas sivitas UGM.
“Bantuan mobil dari Pak Airlangga akan kita manfaatkan untuk mobilitas mahasiswa kita staf kita itu antar kampus begitu," ujar Panut.
Ia menurutkan bahwa sekarang Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset beserta Direktur Aset juga tengah membuat perencanaan penggunaan kendaraan kampus tersebut. Mengingat kuliah tatap muka hingga kegiatan lapangan akan kembali diaktifkan.
Saat ini UGM diketahui telah memiliki sejumlah fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Mulai dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) di Berbah, Sleman, Hutan Pendidikan Wanagama di Gunungkidul, teaching factory di Kabupaten Batang hingga kampus yang akan diaktifkan di Kulon Progo.
“Tentu keberadaan bantuan kendaraan ini akan sangat bermanfaat untuk mobilitas staf dan juga mahasiswa. Selain di Kulon Progo kita juga punya PIAT dan juga fasilitas lapangan di tempat-tempat lainnya,” ungkapnya.