SuaraJogja.id - Penjelasan lengkap proses terjadinya hujan. Indonesia memiliki 2 musim dalam satu tahun. Musim kemarau dan musim penghujan.
Pergantian musim terjadi 6 bulan sekali. Kemarau terjadi diantara bulan April-September, sedangkan penghujan terjadi di bulan Oktober-Maret.
Bila masuk musim penghujan, Indonesia akan sering diguyur hujan entah pagi, siang, dan sore. Setiap tempat memiliki curah hujan yang berbeda-beda.
Ingin tau proses terjadinya hujan? berikut penjelasan singkatnya.
Baca Juga:Waspada Banjir dan Longsor Lebak! BPBD Wanti-wanti Warga Siap Siaga
Hujan merupakan bentuk perpindahan uap air yang bergerak ke atas, kemudian mengumpal hingga titik jenuh dan akhirnya turun ke bumi. Secara umum terjadinya hujan terbagi menjadi 3 tahapan yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
1. Evaporasi
![Evaporasi. [Pendidikan]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/11/02/86967-evaporasi.jpg)
Evaporasi atau penguapan air merupakan tahap pertama terbentuknya hujan. Proses ini dibantu dengan panas matahari. Apabila terik matahari semakin panas, penguapan airpun semakin banyak. Uap air ini akan naik ke atas atmosfer bumi.Hal tersebut sebagai tanda awal hujan.
2. Kondensasi
Kondensasi merupakan tahap selanjutnya setelah penguapan air. Uap air akan naik ke atmosfer mengalami pengembunan. Perubahan uap air menjadi kristal es kecil. Proses penguapan ini dipengaruhi oleh perbedaan suhu dan ketinggian awan.
Baca Juga:Viral Video Hujan Hanya Guyur Satu Mobil di Parkiran, Ini Kata BMKG
Semakin tinggi awan maka suhu akan mendingin. Setelah itu kristal es akan terbentuk dan berkumpul menjadi awan, proses ini disebut Koalensi.
- 1
- 2