SuaraJogja.id - Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman merilis, ada delapan kalurahan yang tercatat masuk zona merah Covid-19.
Rilis tersebut bersumber dari data epidemiologi milik Dinas Kesehatan Sleman, terhitung 7 November 2021.
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala mengungkapkan, delapan kalurahan yang saat ini berzona merah di Sleman meliputi Kalurahan Caturtunggal (Depok); Lumbungrejo, Merdikorejo, Pondokrejo (Tempel); Sumberagung, Sumberarum, Sumberrahayu, Sumbersari (Moyudan).
Ia tak menampik, bertambahnya zona merah di Kabupaten Sleman ini diduga salah satunya dipengaruhi klaster takziah Sedayu, yang merebak di Sleman.
Baca Juga:DIY Tambah Kasus Covid-19 Terbanyak di Indonesia, Gita Sinaga Jawab Kemungkinan Mualaf
"Ada indikasi ke sana. Iya," ungkapnya, Rabu (9/11/2021).
Selain delapan kalurahan zona merah, sebanyak lima kalurahan lain masuk dalam zona oranye. Lima kalurahan tersebut yakni Kalurahan Banyurejo (Tempel), Pakembinangun (Pakem), Purwomartani (Kalasan), Sukoharjo (Ngaglik), Umbulharjo (Cangkringan).
Selain itu, 25 kalurahan masuk dalam zona hijau dan 48 kalurahan lainnya masuk dalam zona kuning COVID-19.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menekankan kembali kepada masyarakat, agar jangan kendor dan abai terhadap protokol kesehatan.
"Jangan sampai timbul gelombang ketiga COVID-19. Kami surati masjid seperti biasanya. Tempat ibadah, hajatan dan lain-lain untuk tetap giat jangan sampai timbul klaster baru," ungkap dia.
Baca Juga:PTM Terbatas di Puluhan Sekolah di Sedayu Mandek karena Klaster Takziah, Beralih Online
Kontributor : Uli Febriarni