Contoh Kalimat Efektif, Syarat, dan Ciri-Cirinya

Berikut ini contoh kalimat efektif beserta ciri-cirinya.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 12 November 2021 | 11:00 WIB
Contoh Kalimat Efektif, Syarat, dan Ciri-Cirinya
ilustrasi menulis (pixabay.com)

SuaraJogja.id - Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, berikut beberapa contoh kalimat efektif

Kalimat efektif memiliki unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Kalimat yang dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Ilustrasi menulis. (Pixabay.com/Stocksnap)
Ilustrasi menulis. (Pixabay.com/Stocksnap)

Syarat-syarat Kalimat Efektif

Baca Juga:Contoh Kalimat Efektif yang Harus Kamu Ketahui

1.     Kalimat efektif harus memenuhi empat syarat berikut.

2.     Sesuai kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

3.     Minimal terdiri atas subjek dan predikat.

4.     Tidak bertele-tele.

5.     Tidak ambigu.

Baca Juga:Pengertian Kalimat Efektif, Syarat dan Contohnya

Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Contohnya

1.     Kesepadanan: keseimbangan antara gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:

-         Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

-         Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

Contoh:

-         Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

-         Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2.     Keparalelan: kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat tersebut.

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

Contoh:

-         Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda semua, menjadi seperti berikut:

-         Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

3.     Kehematan: menghindari penggunaan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perlu. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Pertama, menyangkut kata jamak dan yang kedua, mengenai kata-kata bersinonim.

Contoh:

-         Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

-         Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.

4.     Kelogisan: ide yang ada dalam kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku. Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:

-         Waktu dan tempat kami persilakan.

-         Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar.

Kedua kalimat di atas tidak logis. Pada contoh pertama, memangnya waktu dan tempat mau dipersilakan ke mana? Pada contoh kedua, apa iya jenazahnya mondar-mandir di pasar? Yuk, kita coba perbaiki.

-         Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.

-         Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-mandir di sekitar pasar.

5.     Kecermatan: tidak menimbulkan pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

Contoh:

-         Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya?

Kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut:

-         Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.

-         Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.

Demikian pembahasan mulai dari pengertian, syarat, ciri-cirinya dan contoh kalimat efektif.

Kontributor : Titi Sabanada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak