SuaraJogja.id - Meski wisata di Kota Jogja sudah kembali beroperasi dan didatangi wisatawan, tingkat kunjungan masyarakat masih dinilai belum kembali normal. Hal itu juga berkaitan dengan beberapa wilayah aglomerasi dibatasi dan pemberlakuan aturan masuk ke Kota Pelajar diterapkan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko membandingkan dengan sebelum adanya Covid-19 terhadap kondisi ramainya tempat wisata seperti di Malioboro.
"Kalau di-compare dengan sebelum pandemi Covid-19, (jumlah kunjungannya) belum (normal)," kata Wahyu dihubungi wartawan, Jumat (12/11/2021).
Ia menerangkan berdasarkan data kedatangan bus ke Jogja sebelum pandemi Covid-19 bus yang datang di akhir pekan bisa mencapai 250-300 bus. Berbanding dengan kondisi saat ini bus masuk masih dibawah angka tersebut.
Baca Juga:Patra Malioboro Hotel: Hadirkan Sentuhan Modern Industrial nan Estetik
"Kalau weekend di interval 200-300 bus ya, kondisi saat ini masih belum sampai ke angka itu," kata dia.
Lebih lanjut pihaknya belum bisa memastikan jumlah kunjungan bus tersebut akan bertambah atau justru berkurang. Mengingat kebijakan pemerintah yang belum memberikan status Indonesia bebas dari Covid-19.
Selain itu menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 pemerintah juga mengimbau warga untuk tidak bepergian. Hal itu berpotensi terjadi ledakan Covid-19 seperti pergantian tahun 2020-2021.
Wakil Wali Kota Yogyakarta mengatakan bahwa dalam mengantisipasi adanya penambahan kasus baru Covid-19, pihaknya menjaring seluruh wisatawan dengan bus melalui mekanisme one gate system.
"Kalau sejauh ini penerapannya masih baik. Dari ratusan bus yang masuk ke Terminal Giwangan sudah terskrining dan lolos pengecekan bahwa wisatawan sudah divaksin," kata dia.
Baca Juga:Penerapan Sugeng Rawuh di Malioboro, Pemkot Jogja Akui Kurang Maksimal
Pemkot Yogyakarta tak menampik dari ratusan bus pada pekan kedua November juga banyak yang ditolak masuk. Lebih kurang 15 bus tidak memenuhi syarat dan diminta putar balik.
"Ini untuk kebaikan bersama. Bahkan dari hasil one gate system ini kami usulkan ke Kemenhub agar diaplikasikan di Kota/Kabupaten lain," ujar dia.