Banjir Lahar Dingin Merapi Berpotensi ke Kota Jogja, EWS Dioptimalkan di 16 Titik Sungai

Sebanyak 16 titik EWS di tiap sungai di Kota Jogja telah dipasang.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 09 Desember 2021 | 14:58 WIB
Banjir Lahar Dingin Merapi Berpotensi ke Kota Jogja, EWS Dioptimalkan di 16 Titik Sungai
Kepala BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat saat memberi keterangan pada wartawan di Kantor BPBD Yogyakarta, Rabu (8/12/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan bahwa banjir lahar dingin Gunung Merapi yang beberapa waktu lalu terjadi di Sleman berpotensi masuk ke Kota Jogja. Pihaknya mengatakan cuaca ekstrem dapat memicu turunnya banjir dari utara dan masuk ke Kota Jogja.

"Sebagaimana yang kami sampaikan, saat ini, kita menghadapi cuaca ekstrem. Beberapa waktu lalu Merapi sudah bergerak mengeluarkan lahar dan terakhir terjadi banjir lahar dingin. Sehingga sudah kami antisipasi," ujar Nur Hidayat kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).

Ia mengatakan, sosialisasi sudah dilakukan petugas BPBD termasuk menyiapkan relawan Kampung Tangguh Bencana (KTB). Selain itu, peremajaan alat kebencanaan sudah dilakukan.

"Termasuk juga mengoptimalkan alat peringatan dini seperti Early Warning System (EWS). Kita sudah cek semuanya dan hidup," kata dia.

Baca Juga:Puluhan Rumah di Kamar Kajang Lumajang Terendam Banjir Lahar Dingin Semeru

Sebanyak 16 titik EWS di tiap sungai di Kota Jogja telah dipasang. Alat peringatan itu, kata Nur yang membantu relawan atau petugas BPBD mengambil langkah penanganan kebencanaan.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan tim yang berjaga di Posko Ngentak yang memantau aliran air sungai apakah kemungkinan terjadinya banjir atau tidak di Jogja.

"Jika nanti volume air di Posko Ngentak mencapai 1,5 meter diatas permukaan sungai misalnya, selang 30 menit ke depan akan masuk ke kota Jogja jika intensitas hujan tinggi. Nah itu bisa terjadi banjir," kata Nur.

Dalam kurun waktu setengah jam itulah, KTB dan BPBD segera mengambil langkah evakuasi dan juga pencegahan kebencanaan.

"Skenario evakuasi warga sudah dilakukan. Setiap kampung sudah diberi jalur evakuasi KTB. Kita latih bagaimana ketika terjadi situasi bencana. Mereka sudah siap termasuk juga saat EWS aktif akan diberikan pengamanan seperti apa untuk warga," kata dia.

Baca Juga:Sopir Truk Tewas Diterjang Lahar Dingin Merapi, Pencarian Selama Sepekan Dihentikan

Nur menjelaskan bahwa sungai yang paling rawan dilintasi aliran air deras adalah Kali Code. Sehingga warga di sepanjang aliran Kali Code harus waspada ketika hujan lebat.

"Koordinasi itu menjadi penting saat kemungkinan terjadi bencana. Kami sudah menyiapkan mitigasi bencana sesuai arahan Wakil Wali Kota. Sehingga bisa mencegah jatuhnya korban dan meminimalisasi kerugian materi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini