SuaraJogja.id - Dalam tubuh kita terdapat sel sebagai unit penyusun makhluk hidup. Sel berasal dari kata latin, yaitu cella yang memiliki arti ruangan kecil. Ditemukan oleh Robert Hooke saat melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus.
Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup dan dikelilingi oleh selaput/membran sel yang terdapat cairan (protoplasma), bentuk-bentuk subselular, organel sel yang dikelilingi membran.
Protoplasma terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus). Sedangkan dalam inti sel terdapat nucleus.
Secara sturktural, sel merupakan unit terkecil makhluk hidup yang melaksanakan kehidupan. Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan, lalu membentuk organisme.
Baca Juga:Mengenal Fungsi Ribosom Hingga Cara Kerjanya dalam Tubuh
Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (mitosis). Sel juga mempunyai kandungan materi genetik, yaitu materi penentu sifat makhluk hidup sehingga dapat diturunkan kepada keturunannya. Seluruh sel juga memiliki struktur yang disebut dengan ribosom, fungsinya untuk membuat protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang berbeda, yaitu sel prokariotik atau sel eukariotik.
1. Sel prokariotik
Sel prokariota berasal dari Bahasa Yunani, pro yang artinya sebelum dan karyon artinya biji. Biasanya prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel yang berukuran kecil, umumnya terdiri dari selubung sel, membrane sel, sitoplasma, nucleoid, dan lainnya.
Hampir seluruh sel prokariotik mempunyai selubung sel yang berada di luar membran sel. Apabila selubung sel tersebut mengandung lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, disebut dengan dinding sel.
Pada umumnya, prokariota mempunyai satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nucleoid. Prokariota juga memiliki bahan genetik tambahan yang biasa disebut dengan plasmid.
Selain itu, prokariota memiliki beberapa protein struktural yang disebut dengan sitoskeleton, yang hanya dianggap ada di eukariota. Protein skeleton berfungsi sebagai meregulasi pembelahan sel dan menentukan bentuk sel.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariota juga berasal dari Bahasa Yunani eu yang artinya sebenarnya dan karyon. Sel tersebut memiliki nukleus yang lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota merupakan daerah di antara nucleus dan membran sel, dan terdiri dari medium semicair yang disebut dengan sitosol.
Selain nukleus, beberapa organel yang dimiliki sel eukariota, antara lain
- Mitokondria, berfungsi sebagai tempat sbahian besar metabolism energi sel terjadi
- Retikulum endoplasma, berfungsi sebagai jaringan membran tempat glikoprotein dan lipid
- Badan golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya
- Peroksisom, sebagai tempat perombakan asam lemak dan asam amino
Secara umum, sel memiliki dua fungsi, yaitu fungsi metabolism dan komunikasi sel. Berikut penjelasannya:
1. Metabolisme
Seluruh reaksi kimia yang mampu membuat makhluk hidup beraktivitas disebut dengan metabolisme, dan sebagian besar terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi dalam sel berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi dan digunakan untuk menghasilkan energi, dan reaksi anabolik, yaitu berupa reaksi penyusun komponen sel.
Salah satu sistem kerja katabolik yaitu merombak molekul makanan untuk menghasilkan energi dalam sel, atau biasa disebut dengan respirasi seluler. Sebagian besar berlangsung dalam mitokondria eukariota/sitosol prokariota dan menghasilkan ATP.
Seedangkan proses anabolik berupa sintesis protein yang terjadi di ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi sel
Sel dapat berkomunikasi untuk menerima dan mengirimkan “sinyal” dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Contohnya, bakteri dapat berkomunikasi satu sama lin dalam proses quorum sensing untuk menentukan jumlah bakteri telah mencukupi sebelum terbentuknya biofilm.
Sedangkan sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk mengkoordinasai dalam proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Kontributor : Vincentia Ivena Kasatyo