Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Makna, dan Tokoh Penting

Awal mula peringatan hari Sumpah Pemuda beserta tokoh penting yang berpartisipasi dalam Sumpah Pemuda.

Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 14 Desember 2021 | 11:39 WIB
Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Makna, dan Tokoh Penting
Pengunjung mengamati koleksi yang dipajang di Museum Sumpah Pemuda di daerah Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (28/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

SuaraJogja.id - Sumpah Pemuda merupakan tonggak bersejarah dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda

Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Baca Juga:Hari Sumpah Pemuda, Akademisi: Butuh Toleransi Yang Besar

Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Begitulah bunyi dari Sumpah Pemuda, yang merupakan ikrar dari para pemuda dan pemudi Indonesia untuk bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Lantas bagaimana sejarah dari Sumpah Pemuda hingga akhirnya ditetapkan hari dimana sumpah pemuda diperingati? Berikut sejarahnya.

1. Rapat Pertama

Pada tanggal 27 Oktober 1928 untuk pertama kalinya Sumpah Pemuda dilaksanakan. Bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) sekarang disebut Lapangan Banteng.

Baca Juga:Memperingati Sumpah Pemuda Dengan Semangat Membangun Negeri Dalam Keberagaman

Rapat tersebut dipimpin oleh Sugondo. Muhammad Yamin juga menguraikan dalam rapat tersebut mengenai arti dan hubungan persatuan pemuda yang terdiri dari lima faktor yakni, sejarah, bahasa, hukum, adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat Kedua

Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928, dilakukan rapat kedua yang bertempat di Gedung Oost Java Bioscoop. Dalam rapat dengan pembicara Purnomowulan dan Sarmidi Mangunsarkoro membahas mengenai permasalahan pendidikan di Indonesia yakni keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

3. Rapat Ketiga

Pada rapat ketiga ini membahas mengenai nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan kepanduan. Gerakan yang sekarang bernama Pramuka ini sejak dini untuk melatih kedisplinan dan mandiri.

Ikrar Sumpah Pemuda hasil dari rapat tersebut yang diselenggarakan dari tanggal 27 – 28 Oktober 1928 oleh sebuah organisasi pemuda yang bernama Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia ( PPPI).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak