Minyak Goreng Mahal, Bupati Gunungkidul Terpaksa Rogoh Kocek Sendiri Subsidi Operasi Pasar

Memasuki akhir tahun harga minyak goreng meroket. Bupati Gunungkidul gelar operasi pasar di Gedung Aisyiyah Wonosari.

Galih Priatmojo
Selasa, 28 Desember 2021 | 18:35 WIB
Minyak Goreng Mahal, Bupati Gunungkidul Terpaksa Rogoh Kocek Sendiri Subsidi Operasi Pasar
Pemkab Gunungkidul gelar operasi pasar minyak goreng, Selasa (28/12/2021). [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta terpaksa merogoh koceknya sendiri untuk mensubsidi operasi pasar minyak goreng yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat. Selasa (28/12/2021), Disperindag Gunungkidul menggelar operasi pasar minyak goreng terbatas di Gedung Aisyiah Wonosari.

Sunaryanta menuturkan harga minyak goreng kini memang masih bertahan di harga tinggi. Hal ini cukup membebani masyarakat karena saat ini komoditas-komiditas lain juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Pemerintah harus turun tangan untuk meringankan beban masyarakat.

"Pemerintah harus ada untuk mengurangi beban masyarakat,"ujar dia, Selasa.

Oleh karenanya pemerintah melalui Disperindag merencanakan akan menyelenggarakan operasi pasar minyak goreng. Namun anggaran yang digunakan sangat terbatas maka alokasi untuk operasi pasar memang sedikit.

Baca Juga:75% Kapasitas Obyek Wisata Nyaris Tercapai, Target PAD Gunungkidul Bakal Terlampaui

Oleh karenanya ia kemudian memutuskan rela memotong gaji yang harus diterimanya untuk memberikan subsidi untuk pelaksanaan operasi pasar minyak goreng tersebut. Meskipun tidak besar namun ia berharap akan membantu masyarakat.

"Saya malu menyebutkan jumlahnya. Wong cuma sedikit,"kata Sunaryanta.

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia berencana menggelar operasi minyak gorang kemasan. Adapun operasi pasar sendiri rencanya akan digelar di Gedung Aisyah Komplek Masjid Agung Al Ikhlas pada Selasa (28/12/2021). 

Kepala Seksi Distribusi Dinas Perindustrian san Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan, adapun kuota sendiri mencapai 420 liter. Minyak goreng tersebut diberi harga Rp. 14.000,- per liter. 

"Minyak goreng yang dijual merk maniskita dari bulog. Minyaknya disubsidi pak bupati Rp 10.000 perliternya," ujar Sigit. 

Baca Juga:Sempat Tinggal 1 Kasus, Gunungkidul Tambah 5 Pasien Covid-19 dan 1 Meninggal

Menurutnya operasi pasar ini perlu dilakukan mengingat harga minyak goreng terus melambung sejak setahun belakangan ini. Adapun minyak goreng dalam kemasan di pasaran sekarang mencapai Rp. 18.500,- per liter. 

"Jadi memang untuk menyetabilkan harga minyak goreng," papar dia. 

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini