Kronologi Empat Wisatawan Hanyut di Pantai Glagah, Petugas Sempat Larang Menyeberang

Sebanyak empat wisatawan hanyut di Pantai Glagah

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 06 Januari 2022 | 08:25 WIB
Kronologi Empat Wisatawan Hanyut di Pantai Glagah, Petugas Sempat Larang Menyeberang
Proses upaya pencarian korban kecelakaan laut di sisi muara Sungai Serang, Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo pada Rabu (5/1/2022) malam. (Dokumentasi: Sarlinmas Resue Istimewa (SRI) Wilayah V Glagah).

SuaraJogja.id - Empat orang wisatawan asal Boyolali, Jawa Tengah hanyut di muara Sungai Serang, Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo pada Rabu (5/1/2022) sore. Hingga berita ini ditulis satu orang masih dalam pencarian dan satu orang dinyatakan tewas.

"Kejadian sekitar pukul 17.30 WIB. Untuk semua korban merupakan warga Pusporenggo, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah dan masih satu hubungan keluarga," kata Koordinator Sarlinmas Resue Istimewa (SRI) Wilayah V Glagah, Aris Widyatmoko saat dikonfirmasi awak media, Rabu (5/1/2022).

Berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan, identitas para korban adalah Radinka Putri (9), Ismadi (47), Fatih Deandra Auliaska (16) dan Zulfa Ulil Absa (16). Adapun untuk korban Fatih dinyatakan tewas di lokasi kejadian dan Radinka masih belum ditemukan. 

"Sedangkan untuk korban atas nama Ismandi, dan Zulfa Ulil Absa selamat dan dibawa ke RS Rizki Amalia," jelasnya

Baca Juga:Kapal Indonesia Tak Berawak Hanyut di Perairan Malaysia

Aris menuturkan kronologi kejadian itu bermula ketika rombongan keluarga tersebut tiba di Pantai Glagah sekitar pukul 15.00 WIB sore. Saat itu diketahui rombongan berjumlah 15 orang dengan beberapa orang lalu memilih bermain di kawasan muara Sungai Serang. 

Kemudian keempat korban memutuskan untuk menyeberangi muara dari yang sebelumnya di sisi barat menuju ke timur. Saat itu kondisi air tengah surut dan rombongan korban berhasil ke sisi timur muara sekitar pukul 17.30 WIB sore.

Namun ketika ingin kembali ke sisi barat muara air sudah terlanjur tinggi. Dibarengi juga dengan arus yang deras menuju ke arah utara.

Keempat korban, kata Aris, sudah sempat diimbau oleh petugas yang berada di sekitar lokasi untuk tidak menyeberang. Namun ternyata imbauan tersebut tidak diindahkan hingga terjadi peristiwa nahas tersebut 

"Sebenarnya memang tempat kejadian itu bukan diperuntukkan untuk kawasan wisata. Kami sudah beri pembatas dengan garis polisi tapi tetap ada saja seringkali wisatawan memaksa masuk ke area tersebut," ungkapnya.

Baca Juga:Kapal Indonesia Tanpa Awak Hanyut di Perairan Malaysia

Saat ini, disampaikan Aris, pencarian korban masih terus dilakukan dengan melibatkan personel gabungan. Mulai dari Basarnas, Satlinmas Kulon Progo, TNI dan Polri.

Fokus pencarian sendiri dilakukam dengan menyisir sekitar lokasi muara. Sedangkan untuk upaya penyelamatan dengan menyelam masih belum memungkinkan akibat kondisi yang malam hari yang sudah gelap.

"Penyelaman memang belum memungkinkan karena malam. Ditambah lagi ada banyak bebatuan pemecah ombak. Kami saat ini fokus melakukan pencarian di sisi muara dulu," paparnya.

Wilayah sekitar muara Sungai Serang dinilai memang menjadi daerah rawan terjadi kecelakaan laut. Sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seorang wisatawan. 

"Memang cukup rawan. Awal tahun kemarin itu ada satu wisatawan juga yang menjadi korban," pungkasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini