Sambangi Sentra Jamu di Sleman, Sandiaga Uno Berharap Bisa Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan

Menparekraf Sandiaga Uno kunjungi Tempel, Sleman

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 14 Januari 2022 | 19:51 WIB
Sambangi Sentra Jamu di Sleman, Sandiaga Uno Berharap Bisa Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengicipi jamu di sentra jamu gendong yang berada di Padukuhan Gesingan, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Jumat (14/1/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno berkunjung ke Padukuhan Gesingan, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Jumat (14/1/2022). Kunjungan itu tepatnya untuk menilik sentra jamu yang ada perbatasan Sleman dan Magelang itu. 

Disambut hujan Sandi bergegas masuk ke salah satu rumah produksi jamu gendong untuk melihat sendiri berbagai produk jamu yang ada. Dalam kesempatan ini Sandi juga mencicip jamu yang diolah langsung oleh perajin jamu.

"Rasanya wuenak," kata Sandi setelah mengicipi jamu beras kencur.

Kunjungan Sandi kali ini bukan tanpa alasan. Mantan Wagub DKI Jakarta itu berkeinginan untuk membangkitkan kembali ekonomi kerakyatan serta wisata kesehatan.

Baca Juga:Sambut Awal Tahun Semarak, 3 Restoran Ini Resmi Buka di Sleman City Hall

"Saat ini, (sentra jamu ini) akan dibuatkan sebagai salah satu destinasi untuk travel pattern atau pola perjalanan dalam pengembangan destinasi super prioritas Borobudur," terangnya.

Jamu sendiri, menurut Sandi, adalah bagian penting dari wellness dan herbal tourism yang juga tengah digalakkan di Indonesia. Pasalnya bagian wisata kesehatan ini juga yang tengah menjadi fokus pengembangan oleh Kemenparekraf. 

"Kita ingin sentra jamu gendong ini menjadi simbol kebangkitan. Karena tadi minum beras kencur kita langsung merasa ingin bangkit. Badan mulai terasa hangat, terasa enak," tegasnya. 

Maka dari itu untuk semakin memajukan sentra jamu tersebut, Kemenparekraf akan berupaya penuh membantu para perajin jamu. Termasuk dengan kesulitan-kesulitan yang masih kerap ditemui di lapangan.

Baik itu dari digitalisasi, pemasaran dan berbagai bantuan di bidang sentra jamu ini. Ia sendiri mengaku sangat membutuhkan masukan dari para perajin jamu untuk lebih mengetahui kondisi yang ada.

Baca Juga:Dikalahkan Arema FC, PSS Sleman Gagal Lanjutkan Tren Positif Bersama I Putu Gede

"Saya diberitahu ada 30 perajin jamu gendong mungkin bisa disampaikan (kendala-kendalanya), sehingga kita bisa mulai bekerja agar melakukan pematangan untuk destinasi ini apa yang diperlukan misalnya digitalisasi, pelatihan, paket promosi, termasuk voucher, karena tahun lalu kita punya program diskon. Ini yang disinergikan dengan Kementerian," paparnya.

Sementara itu, Sarjono mewakili para perajin sentra jamu gendong mengakui memang masih ada sejumlah kendala yang dihadapi. Termasuk salah satunya adalah persoalan di bidang pemasaran. 

"Kalau kesulitan dari segi pemasaran kalau sudah jadi destinasi mudah-mudahan bisa menjadi peningkatan ekonomi yang signifikan," ujar Sarjono.

Selain itu peralatan pendukung pembuatan jamu juga masih terbatas. Ditambah lagi dengan perlunya pengembangan dari sisi promosi agar membuat sentra jamu itu dikenal oleh masyarakat luas.

"Peralatan itu juga masih kurang. Selain itu kami juga perlu pemanduan promosi yang lebih baik. Lalu perlu juga diadakan training biar para peracik jamu lebih maju biar lebih bermanfaat jamunya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini