Zona Bahaya Erupsi Merapi Diperluas, BPBD Sleman: Permukiman Warga Masih Aman

zona bahaya erupsi Merapi diperluas

Galih Priatmojo
Jum'at, 28 Januari 2022 | 16:12 WIB
Zona Bahaya Erupsi Merapi Diperluas, BPBD Sleman: Permukiman Warga Masih Aman
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.500 meter ke arah Kali Bebeng pada Jumat sore (21/1/2022). [FOTO ANTARA/HO-BPPTKG]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyatakan zona bahaya erupsi gunung Merapi masih berada cukup aman dari permukiman warga.

Pernyataan itu dikemukakan Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan, menyusul diperluasnya zona bahaya erupsi Merapi, oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), belum lama ini.

Makwan menjelaskan, pembaruan rekomendasi ini dilatarbelakangi adanya perubahan topografi lereng akibat aktivitas erupsi Merapi.

"Saat ini lereng Merapi sebelah Barat Daya tidak ada, semakin halus. Karena berkali-kali luncuran lava, lereng sebelah Barat Daya ini menjadi halus tidak ada lagi yang menghambat. Skenarionya adalah 6,3 km terjauh," ungkapnya, Jumat (27/1/2022). 

Baca Juga:Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Sleman Imbau Relawan Desa Tingkatkan Kesiapsiagaan

Terkait rekomendasi terbaru BPPTKG, untuk wilayah Tunggularum, Kapanewon Turi setidaknya jaraknya 8,5 km. 

"Tunggularum 8,5 km, jumlah KK 168, 617 jiwa. Itu masih di luar pemukiman masyarakat kita. Aman terkendali. Jadi tidak mempengaruhi skenario lama," ujarnya. 

Kendati demikian, pihaknya tetap menyiapkan antisipasi, salah satunya menyiagakan semua barak. Demikian juga menyiapkan jalur evakuasi dan EWS.. 

"Semua sudah dikonfirmasi," ungkap Makwan.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan perkembangan terbaru, rekomendasi zona bahaya erupsi Merapi oleh BPPTKG Yogyakarta diperluas.

Baca Juga:Puluhan Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem Kemarin, BPBD Sleman Pastikan Nihil Korban Jiwa

Saat ini, potensi bahaya erupsi gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Sementara pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak