Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Ini Urutan 4 Lapisan yang Perlu Diketahui

Matahari adalah pusat tata surya sekaligus bintang yang paling dekat dengan bumi. Matahari adalah raksasa jika dibandingkan dengan planet yang terbesar sekali pun.

Nur Afitria Cika Handayani
Minggu, 30 Januari 2022 | 13:59 WIB
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya, Ini Urutan 4 Lapisan yang Perlu Diketahui
Ilustrasi Matahari Menyinari Bumi. (pixabay.com)

SuaraJogja.id - Matahari adalah pusat tata surya sekaligus bintang yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang lainnya, Matahari adalah raksasa jika dibandingkan dengan planet yang terbesar sekali pun. Diameter Matahari 109 kali diameter Bumi, yaitu 1,4 juta km. Walaupun Matahari itu berbentuk gas, beratnya lebih dari 300.000 kali berat Bumi.

Tata surya ini sendiri berada pada sebuah galaksi yang bernama Bima Sakti, salah satu galaksi terbesar diantara galaksi lain di jagad raya. Bentuk Matahari hampir bulat penuh dan terdiri atas material plasma panas yang bercampur medan magnet. Matahari memancarkan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang elektromagnet.

Gelombang elektromagnet tersebut adalah gelombang cahaya tampak, sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan gelombang mikro.

Mau belajar lebih jauh tentang matahari sebagai pusat tata surya? Berikut ini hal-hal penting yang berkaitan dengan keberadaan Matahari.

Baca Juga:Menikmati Senja di Pantai Taman Jaya Pandeglang

1. Sumber Energi

Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam inti Matahari. Reaksi fusi ini merupakan penggabungan atom-atom hidrogen menjadi helium. Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi yang sangat besar. 

2. Lapisan

Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.

  • Inti Matahari

Bagian dalam dari matahari adalah inti matahari. Terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari pada bagian ini. Suhu pada inti matahari dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.

Baca Juga:Benarkah Fenomena Matahari Terbenam Lebih Lambat Akhir Januari 2022 di Jawa-Bali? Ini Penjelasan LAPAN

  •  Fotosfer

Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.

  • Kromosfer

Kromosfer merupakan lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.

  • Korona

Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.

Gangguan Pada Matahari

Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari kerap menimbulkan gangguan pada matahari. Berikut ini uraiannya.

1. Granulasi

Granulasi atau gumpalan pada fotosfer timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.

2. Bintik Matahari (Sun Spot)

Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.

3. Lidah Api Matahari

Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi. Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio.

4. Letupan (Flare)

Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.

Itu dia artikel mengenai Matahari sebagai pusat tata surya. Semoga artikel ini menambah wawasan sains Anda.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini