SuaraJogja.id - ARTJOG menggelar sosialisasi tema untuk mengawali perhelatan tahun ini pada Kamis (3/2/2022) di Pendapa Ajiyasa, Jogja National Museum, Kemantren Wirobrajan, Jogja. Dalam acara ini, perihal ‘kesadaran’ dalam kerangka tema besar Arts in Common dipaparkan oleh Agung Hujatnika, tim kurator ARTJOG, dan St. Sunardi, staf pengajar Program Doktor Kajian Budaya (Kajian Seni dan Masyarakat), Program Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma.
ARTJOG MMXXII adalah edisi terakhir dari rangkaian festival arts-in-common dalam triplet tematik ‘ruang’, ‘waktu’ dan ‘kesadaran’. Menilik edisi sebelumnya, subtema Common Space (2019) berfokus pada isu-isu seputar ekologi, dengan menyajikan karya-karya yang mempersoalkan masalah ruang dan lingkungan secara kritis.
Sementara Time (to) Wonder (2021) mengangkat ihwal waktu dalam kerangka sejarah, imajinasi dan ingatan, melalui karya-karya yang berbicara tentang problematika masa lalu, hari ini dan masa depan. Mengusung judul Expanding Awareness, ARTJOG tahun ini menempatkan ‘kesadaran’ sebagai muara kesenian yang dipraktikkan sebagai instrumen.
Secara lebih mendasar, sebuah festival merupakan ruang untuk membangun sebuah kesadaran tertentu, di mana sajian kesenian adalah antarmuka untuk pertukaran pengetahuan. ARTJOG MMXXII juga berupaya menggali kesadaran tentang isu-isu yang lebih luas.
Baca Juga:Belasan Museum di DIY Tutup, Media Visual Interaktif Jadi Alternatif Milenial
“ARTJOG MMXXII – Expanding Awareness berupaya menyajikan karya-karya dan program-program kesenian yang tidak hanya menggugah kesadaran kritis tentang berbagai problem aktual, tapi juga menghembuskan optimisme. Hanya dengan menyadari bahwa sekecil apapun kontribusi yang kita lakukan untuk kebaikan sesama manusia dan alam niscaya berdampak di masa depan, cita-cita tentang sebuah ‘dunia bersama’ (a shared world, a world in-common) yang dapat didorong menjadi kenyataan” jelas Agung Hujatnika.
Melalui seleksi kuratorial dan perancangan program-program edukasinya, edisi Expanding Awareness tidak hanya mengupayakan inklusivitas itu, tapi juga mendorong kesenian sebagai medium untuk melampaui batas-batas dari apa yang kita ketahui atau pikirkan saat ini.
ARTJOG percaya bahwa kesenian masih dapat bertindak sebagai alat bagi kita untuk menginterogasi kembali pemahaman, memeriksa secara kritis kenyataan-kenyatan yang berkelindan di lingkungan terdekat kita dan untuk menunjukkan peran serta tanggung jawab kita sebagai warga di dalamnya.
Heri Pemad, pendiri ARTJOG, menyatakan “walaupun ini bukan isu yang baru tapi harus terus digaungkan, terlebih di tengah situasi berhadapan dengan dampak pandemi. Dan ARTJOG ingin mengambil andil kecil dalam menyoroti kembali pentingnya kontribusi kesenian terhadap kesadaran kebersamaan ini demi kelangsungan hidup dan keberlanjutannya di masa depan," ujarnya.
ARTJOG MMXXII: Arts in Common – Expanding Awareness akan dilaksanakan pada 7 Juli – 4 September 2022 di Jogja National Museum.
Baca Juga:Bikin Lukisan Warna Merah Kuning Hijau Biru, Ridwan Kamil Kasih Kode Menuju 2024
Menghadirkan presentasi beragam karya seni rupa dari seniman undangan dan seleksi, dan berbagai program lain seperti program penghargaan bagi seniman muda Young Artist Award (YAA), program edukasi, pertunjukan, dan Jogja Art Weeks. Informasi mengenai seleksi seniman partisipan bisa didapatkan di www.artjog.id mulai 10 Februari – 2 April 2022.