Jelang Hari Raya Nyepi, Ratusan Umat Hindu se-DIY Gelar Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo

Putu mengatakan, prosesiMelasti diwarnai dengan larung sesaji ke laut berupa hasil bumi dan hewan ternak.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Minggu, 27 Februari 2022 | 17:52 WIB
Jelang Hari Raya Nyepi, Ratusan Umat Hindu se-DIY Gelar Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo
Umat Hindu se-DIY melaksanakan prosesi Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Sebanyak 200 umat Hindu yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti kegiatan upacara melasti di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. Upacara Melasti adalah rangkaian menyambut perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka ke-1944.

"Acara hari ini adalah upacara melasti. Ini adalah upacara memohon pembersihan diri karena ada kotoran dalam pikiran, perkataan dan perbuatan," jelas Ketua Umum Panitia Hari Raya Nyepi Putu Sugiartha Sanjaya.

Putu mengatakan, prosesi Melasti diwarnai dengan larung sesaji ke laut berupa hasil bumi dan hewan ternak. Usai larung sesaji, umat Hindu mengambil air laut atau tirta suci kamandalu untuk keperluan penyucian diri.

Umat Hindu se-DIY melaksanakan prosesi Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)
Umat Hindu se-DIY melaksanakan prosesi Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

"Sesajen itu dilebur ke laut, kami memohon ke Sang Hyang Widhi melalui upacara ini untuk membersihkan yang kotor agar lebih siap menyambut Hari Raya Nyepi besok," paparnya.

Baca Juga:Menteri Kelautan dan Perikanan Dorong Pelestarian Ekosistem Laut, Pantai Parangkusumo Jadi Contoh Program Bersih Laut

"Yang ada dalam sesajen tersebut seperti buah-buahan, bunga, ayam dan telur. Itu adalah persembehan yang kami persiapkan untuk melengkapi upacara melasti agar diberkati Tuhan," tambahnya.

Selain untuk menyucikan diri, upacara melasti juga termasuk pembersihan alam, yang mana dalam agama Hindu disebut dengan buwana alit dan buwana ageng.

"Buwana alit itu artinya pada manusia, sedangkan buwana ageng pada alam. Maksudnya supaya tak hanya menyucikan diri tapi agar seimbang dengan alam secara keseluruhan," katanya.

Menurutnya, upacara melasti dilaksanakan di Pantai Parangkusumo lantaran sumber mata air yang mengalir. Bagi mereka ini adalah tempat suci yang memang sejak dahulu digunakan tempat upacara persembahyangan.

Umat Hindu se-DIY melaksanakan prosesi Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)
Umat Hindu se-DIY melaksanakan prosesi Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

"Kami bersembayang untuk Sang Hyang Baruna atau Batara Segara yang bersemayam di Pantai Parangkusumo," terang dia.

Baca Juga:Polisi Sulit Ungkap Identitas Kerangka Manusia di Pantai Parangkusumo, Belum Bisa Tes DNA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak