Mengupas Sisi Lain Pedagang Pasar Kangen, Jual Barang Antik yang Harganya Bisa Capai Jutaan Rupiah

Aktivitas di kompleks Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY ini merupakan even bernama Pasar Kangen yang sudah dua tahun vakum tak digelar

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 01 Maret 2022 | 08:30 WIB
Mengupas Sisi Lain Pedagang Pasar Kangen, Jual Barang Antik yang Harganya Bisa Capai Jutaan Rupiah
Seorang pembeli nampak memotret timbunan uang koin kuno di even Pasar Kangen, Kompleks Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, Senin (28/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Deretan lapak berukuran 2x2 meter yang berada di halaman timur Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY dipenuhi pembeli dari berbagai daerah, Senin (28/2/2022). Lapak yang berisi barang-barang antik, mulai dari cincin, batu akik, uang kuno, keris hingga buku-buku novel dan komik keluaran tahun 1980-2000-an silih berganti didatangi masyarakat.

Seorang pria 35 tahunan, menjelaskan barang miliknya berupa koin-koin kuno dari Indonesia hingga luar negeri kepada pembeli. Tak hanya itu, uang mulai dari zaman VOC hingga uang koin dari Arab dijual di dalam kotak putih di dalam lapak tempatnya.

Aktivitas di kompleks Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY ini merupakan even bernama Pasar Kangen yang sudah dua tahun vakum tak digelar di Kota Pelajar. Pandemi Covid-19 menjadi alasan even menjual barang antik dan kuno ini ditiadakan.

Beruntung, dua tahun tak digelar, pada 2022 ini para kolektor dan pedagang barang kuno bak mendapat angin segar. Seperti yang dirasakan Bagus Manggala, warga asal Magelang yang berdomisili di Bantul ini cukup senang bisa kembali berkumpul dan bertemu dengan kolektor.

Baca Juga:Kasus Penipuan Online Marak Terjadi di Jogja, Polresta: Cek Kembali Rekening Usai Terima Transferan

"Ya dua tahun vakum, dan tahun ini digelar lagi. Rasanya senang bisa bertemu dengan orang lain dan juga kolektor di sini," kata Bagus ditemui suarajogja.id, Senin (28/2/2022).

Bagi Bagus, membuka lapak senilai Rp150 ribu di even Pasar Kangen ini bukan sekadar berjualan, namun ia bisa bertemu dengan orang lain dan mengedukasi serta membagi ilmu barang antik yang dia miliki kepada orang lain.

"Kalau untung dari penjualan kan tidak hanya membuka lapak saja, saya ada kios di Pasar Gabusan, Bantul. Saya juga menjual secara online. Nah di sini bisa bertemu banyak orang, kalau ada yang bertanya-tanya saya malah lebih senang," ujar pria yang sudah kerap mengikuti even seperti ini sejak 2016 lalu.

Tak hanya di Jogja, Bagus sudah melanglang buana hingga ke Jakarta dan Surabaya untuk memenuhi hobinya ini. Pameran barang antik kerap dia ikuti untuk mencari dan membagikan pengetahuan terkait barang lawas.

Memulai sejak SMP, ayah dua anak itu pertama kali mengoleksi koin-koin Indonesia. Tak jarang dia mengeluarkan kocek tinggi untuk mendapatkan koin yang langka.

Baca Juga:Interval Vaksinasi Booster hanya 3 Bulan, Dinkes Jogja Mulai Tunjuk Fasyankes dan Kemantren untuk Pelayanan

"Saya sempat iseng menjual koin-koin ini. Dan ternyata laku, nah mulai dari situ, selain sekolah saya juga menjual barang langka ini," ujar ayah dua anak itu.

Hobinya terbawa hingga dewasa dan saat bekerja pun masih kerap mengoleksi koin hingga uang kertas berbagai negara. Koleksinya tak berhenti hanya koin saja,  lambat laun dirinya tertarik mengoleksi sejumlah piring hingga barang antik yang diklaim dari Dinasti Ming dan Cing.

Sempat menjadi kontraktor hingga berpindah-pindah pulau, hal itu dia manfaatkan untuk memenuhi birahi hobinya mengoleksi barang antik.

Bagus Manggala (kaus hitam) sedang melayani pembeli koin kuno saat even  Pasar Kangen, Kompleks Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, Senin (28/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Bagus Manggala (kaus hitam) sedang melayani pembeli koin kuno saat even Pasar Kangen, Kompleks Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, Senin (28/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Karena barang antik dan koin-koin ini juga cukup untuk memenuhi kebutuhan saya, akhirnya saya keluar dari pekerjaan saya. Lalu fokus menjual barang ini dan lumayan bisa menyekolahkan anak," kata dia.

Bagus mengaku ada kriteria dan bentuk barang atau koin yang jika dijual harganya hampir menyentuh UMR Kota Jogja. Untuk koin misalnya, jika kondisi masih bagus dan keluaran tahun 1726-an atau masa VOC di Indonesia, koin itu menjadi pertimbangan untuk dihargai hingga Rp2 jutaan.

Selain itu, jika ada uang kertas yang dikeluarkan dengan jumlah terbatas, untuk puluhan tahun ke depan harganya bisa menghidupi satu mahasiswa tingkat akhir selama 6 bulan.

Begitu pun barang antik. Memang ada sejumlah faktor khusus dalam menghargai barang-barang tersebut, pasalnya ada juga imitasi yang diklaim barang asli.

"Tapi kalau pameran kita memang tidak menunjukkan barang yang harga tinggi. Jadi kami janjian dengan orang itu, jika setuju saya ajak ke rumah untuk melihat barangnya," kata dia.

Pedagang lainnya, Eka Rahma (32) sudah sejak lama aktivitas jual beli barang antik ini dia geluti. Bersama suaminya, Eka kerap menjual keris dan juga patung batu.

Memang hanya modal Rp150 ribu untuk sewa lapaknya selam even berlangsung dia tak bisa menjual seluruh barang antik yang dia pamerkan. Namun dirinya masih mendapat untung.

"Yang penting lagi, relasi kita untuk mendapat teman dan kolektor itu lebih banyak. Fungsi even seperti Pasar Kangen ini kan bertemu dengan orang lain yang berminat dengan barang antik," kata dia.

Barang yang dijual Eka mulai dari keris, patung batu, dan juga aksesoris lawas. Eka mematok harga untuk patung batu berbentuk elang, naga, hingga garuda sekitar Rp100 ribu.

Adapun aksesoris dari zaman Belanda dihargai mulai Rp20-40 ribu. Untuk keris sendiri dirinya tak mematok harga, hal itu sesuai kesepakatan dengan pembeli dan dia.

"Sebenarnya kita sudah untung banyak di even seperti ini. Hasilnya (untung) ada sekitar Rp1-3 juta untuk  satu even," kata wanita yang sejak 2019 sudah bergerilya mengikuti even barang-barang antik itu.

Untuk diketahui, even tersebut dimulai sejak Jumat (25/2/2022). Nantinya akan berakhir pada Sabtu (5/3/2022).

Selain lapak barang antik, beberapa stand juga diisi dengan kuliner di even tersebut. Tak cukup itu saja, beberapa pentas seni juga dijadwalkan hingga Sabtu mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak