SuaraJogja.id - Gegara tak dilibatkan mengangkut hasil tambang, puluhan sopir dump truck di Kalurahan Bedoyo Ponjong menggeruduk kantor pertambangan AMI (Anindiya Mitra Internasional). Para sopir truk ini meminta perusahaan penambang batu di wilayah Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong ini merekrut mereka.
Dengan membawa dan memarkir kendaraanya di halaman kantor AMI, para sopir truk yang tergabung dalam paguyuban 'Komando'(Komunitas Dump Bedoyo) ini menyampaikan beberapa tuntutan. Aksi ini mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian.
Mereka meminta agar PT Super Sonic, perusahaan yang ditunjuk mengangkut hasil tambang untuk tidak hanya memberikan pekerjaan mengangkut batu untuk armada dari luar Bedoyo. Mereka meminta agar ada truk dari Bedoyo diberikan jatah jasa angkut.
Koordinator paguyuban Komando, Haryanto menandaskan wilayah pertambangan AMI yang di kerjakan oleh PT. Super Sonic berada di wilayah mereka. Sudah seharusnya perusahaan pertambangan itu berpihak kepada mereka, pengusaha asli Bedoyo.
Baca Juga:Viral Preman Babak Belur Dihajar Belasan Sopir Truk, Diduga Palak Uang Segini Banyaknya
"Sebagai warga Bedoyo, kami merasa punya hak ikut bekerja sebagai jasa angkut," tandasnya, Senin (7/3/2022).
Ia meminta agar pemilik dump truck asal Bedoyo dilibatkan sebagai jasa angkut agar penambangan di wilayah mereka juga bisa mensejahterakan warga setempat. Pengusaha setempat seharusnya juga merasakan manfaat ekonomi dari aktivitas tambang di wilayah mereka.
Haryanto menyebut selama ini armada pengangkut hanya diperuntukan bagi armada luar daerah. Padahal tak sedikit warga Bedoyo yang memiliki armada dump truck. Seharusnya mereka diprioritaskan dalam pekerjaan tersebut.
"Pihak perusahaan seharusnya juga memberi pekerjaan ke kami," tandas dia.
Di samping itu, para pemilik dump truck ini juga meminta agar perusahaan tambang itu juga mengganti salah satu personel lapangan. Personel itu adalah yang biasa bertugas membagi jasa angkut. Personel tersebut dianggap tidak adil memberikan pekerjaan.
Baca Juga:Periksa CCTV, Polisi Masih Dalami Keberadaan Pria Penganiaya Sopir Truk di Cibubur
"Kami ingin bisa ikut mengangkut hasil tambang, dari lokasi penambangan dibawa ke daerah Mijahan Semanu," terang dia.
Sebenarnya mereka telah menyampaikan aspirasi dua bulan yang lalu. Pihak perusahaan berjanji akan mengakomodir keinginan mereka namun sampai hari ini belum terealisasi. Bahkan ketika mereka menurunkan nilai tawar dari 10 rit perhari menjadi 5 rit juga tidak dipenuhi.
"Mereka hanya akan memberikan 6 rit perminggu. Jumlah kami banyak, kami sulit membaginya," ujar dia.
Sementara itu, Perwakilan PT Super Sonic, Wage membenarkan bahwa sebelumnya memang telah menerima permintaan para sopir tentang jasa angkut ini. Namun lanjutnya, untuk tuntutan pergantian personel lapangan yang diminta oleh para sopir, Wage mengaku bahwa itu bukan menjadi kewenangannya.
"Sebetulnya kemarin ini hanya ada masalah miss komunikasi, dalam musyawarah tadi kami juga menyetujui permintaan paguyuban sopir," terang Wage.
Kontributor : Julianto