Ditanya Soal Minyak Goreng Langka, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto: Kan Baru Sehari Dua Hari

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut harga minyak goreng di pasar modern sudah sesuai dengan harga keekonomian

Galih Priatmojo
Jum'at, 18 Maret 2022 | 08:14 WIB
Ditanya Soal Minyak Goreng Langka, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto: Kan Baru Sehari Dua Hari
Menko Perekonomian RI Airlangga (kiri, batik) didampingi jajaran Polda DIY, saat membagikan BT-PKLWN, di area PKL Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto datang ke Kabupaten Sleman untuk memberikan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN) secara langsung, di Kompleks PKL area Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Kamis (17/3/2022).

Dalam kesempatan itu, ia juga ditanyai awak media perihal kelangkaan minyak goreng yang terjadi, di sejumlah daerah di Indonesia.

Awalnya, politisi partai Golkar itu enggan menjawab pertanyaan awak media, dengan berkilah "Saat ini sedang pemberian bantuan PKLW," ujarnya.

Namun kemudian, ia angkat bicara. Bahwa terkait minyak goreng sudah jelas.

Baca Juga:Bersilaturahim ke Ketua Umum MUI, Menko Airlangga Hartanto Sampaikan Hal Ini

"Kemarin sudah diambil kebijakan oleh pemerintah, minyak goreng curah harganya Rp14.000 dan minyak goreng curah dijual di pasar-pasar tradisional," ungkap Airlangga.

"Untuk di pasar modern itu minyak goreng kemasan premium. Harganya sesuai dengan harga keekonomian," tambahnya.

Saat ditanya penyebab dan solusi kelangkaan minyak goreng, ia enggan menjawab lebih jauh dan memilih memberi keterangan singkat.

"Ya kan ini baru sehari dua hari," tandasnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman Nia Astuti mengatakan, pihaknya saat ini punya kekhawatiran minyak curah akan hilang dari pasaran, dikarenakan produsen atau distributor mengalihkan jualan mereka dari minyak curah ke kemasan.

Baca Juga:Dibanding Airlangga Hartanto, Pengamat Sarankan Golkar Dorong Luhut Panjaitan sebagai Cawapres 2024

"Karena apa? Deviasi minyak curah dengan minyak kemasan sangat tinggi. Sehingga, saya khawatir produsen alihkan jual minyak curah ke minyak kemasan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak