SuaraJogja.id - Wali Kota Bogor, Bima Arya menanggapi terkait isu dirinya yang dipanggil oleh Istana untuk bergabung di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Bima Arya mengatakan bahwa tidak betul jika dirinya akan ditarik masuk ke dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin di tengah gencarnya reshuffle yang santer berhembus saat ini.
"Tidak ada itu, tidak sampai situ," katanya ditemui wartawan usai melantik Pengurus Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) DIY di Jalan Gedong Kuning, Rejowinangun, Kotagede, Jogja, Jumat (25/3/2022).
Ia mengaku akan fokus dulu untuk Kota Bogor yang saat ini menjadi tanggungjawabnya.
Baca Juga:Tenang dan Jangan Panik, Jelang Ramadan Minyak Goreng Langka di Kota Bogor, Bima Arya Beri Pesan Ini
"Saya mau fokus dulu sampai 2023 akhir (di Kota Bogor), sambil sekarang memiliki tanggungjawab sebagai Ketua Umum ALTI," ujar kader PAN tersebut.
Tak hanya itu, ia menegaskan juga masih memiliki tugas di Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan juga tanggungjawab di Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
"Jadi banyak tugaslah selain menyelesaikan di Bogor. Itu fokus saya sekarang," ujar dia.
Sebelumnya, PAN disebut akan mendapat kursi menteri dan wakil menteri jika reshuffle. Nama Bima Arya santer dikabarkan sebagai salah satu orang yang bakal masuk ke kabinet Jokowi.
Hal itu menyusul dengan kabar Presiden Jokowi yang akan merombak kursi Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/3/2022) lalu.
Baca Juga:Kelangkaan Minyak Goreng di Bogor, Bima Arya Minta Masyarakat Jangan Panic Buying
Bima Arya juga membantah namanya masuk dalam radar PAN untuk Kabinet Indonesia Maju.