"Lalu SRU 3 melaksanakn penyisiran di sekitar pemecah ombak sisi barat sampai LKP," ujarnya.
Sedangkan untuk SRU 1 via laut melakukan penyisiran menggunakan perahu jukung Sar Satlinmas Pantai Glagah dari muara ke arah timur sampai Pantai Bidara.
Ditambah satu lagi SRU drone yang melaksanakan pemantauan via udara di sekitar muara ke arah Timur sampai ke Pantai Bidara.
Sebelumnya diberitakan dua orang wisatawan terseret ombak di wilayah Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo pada Minggu (27/3/2022). Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang wisatawan tersebut.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kulon Progo Mulai Melandai, Penurunan hingga 200 Persen
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L. Wahyu Efendi mengatakan pihaknya mendapat informasi tersebut dari Sar Satlinmas wilayah V Pantai Glagah. Dikabarkan bahwa telah terjadi kondisi membahayakan manusia terkait dengan dua orang wisatawan terseret ombak di Pantai Glagah.
"Kronologi yang kami dapat korban satu sedang duduk di pinggir pantai tiba-tiba ombak besar datang sehingga terseret sampai di bibir pantai," kata Wahyu dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022).
Kemudian, lanjut Wahyu, saat itu korban dua yang berada di dekatnya berupaya untuk menolong korban satu. Saat itu korban sudah dalam genggaman namun kedua korban malah terseret arus ke selatan setelah terkena ombak besar.
Sehingga kedua korban langsung masuk ke palung laut. Kedua korban terpisah dan hingga akhirnya hilang. Anggota sarlinmas yang mencoba menolong dengan mencari korban ke arah selatan namun korban sudah hilang.
Diketahui bahwa dua korban tersebut merupakan kakak beradik yang berasal dari Jalan Gedong Kuning, nomor 58, Kotagede, Kota Yogyakarta.
Baca Juga:PPKM Turun Level, Sejumlah Aktivitas Masyarakat di Kulon Progo Dapat Pelonggaran
Korban pertama diketahui bernama Ivander Tristan Zahwan (9) laki-laki. Serta satu lagi adalah Oktafiansah Rahmadan Zahwan (18) laki-laki.