Penjelasan Erix Soekamti Soal Jogja Gelut Day, Wasit Internasional hingga Rencana Piala Raja

Sebab menurut Erix Soekamti tempat wisata juga menjadi salah satu yang terdampak akibat maraknya kejahatan jalanan tersebut.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 08 April 2022 | 18:14 WIB
Penjelasan Erix Soekamti Soal Jogja Gelut Day, Wasit Internasional hingga Rencana Piala Raja
Akun pendaftaran jogja gelut day. [@jogja.gelut / Instagram]

SuaraJogja.id - Musisi Erix Soekamti menginisiasi sebuah perhelatan bertajuk Jogja Gelut Day sebagai respon atas maraknya aksi kejahatan jalanan yang masih meresahkan masyarakat Yogyakarta. Berbagai mekanisme teknis tengah disusun untuk mematangkan kegiatan yang rencana digelar pada Juni mendatang tersebut.

Ia mengaku sebenarnya ide Jogja Gelut Day tersebut awalnya hanya muncul secara spontan saja. Namun setelah mendapat respon positif dari berbagai pihak akhirnya perencanaan itu mulai disusun.

"Malam ini kita bikin mekanisme terus nanti baru kita bagikan," kata Erix saat dihubungi awak media, Jumat (8/4/2022).

Diakui pembetot bas dari grup band punk Endank Soekamti itu kegiatan Jogja Gelut Day sudah mendapat dukungan hingga Jakarta. Event Jogja Gelut Day yang bergerak mengatasnamakan Jogja MMA (Mixed Martial Arts) atau seni bela diri campuran bahkan siap menghadirkan wasit kelas internasional.

Baca Juga:Kronologi Pemuda Dikeroyok hingga Ditelanjangi di Badran, Diduga Akan Melakukan Kejahatan Jalanan

Erix menyampaikan bahwa Jogja Gelut Day direncanakan akan berlangsung selama tiga hari. Dengan berbagai tahapan yang telah disusun panitia.

"Hari pertama seleksi kita pecah karena banyak, di beberapa sasana yang kita pilih nanti seleksi di situ," ucapnya.

Setelah para kontestan atau pendaftaran telah berhasil melewati tahap pertama akan dilanjutkan ke tahapan kedua. Rencananya tahap kedua sendiri bakal diselenggarakan di sebuah tempat hiburan.

Hingga kemudian dilanjutkan ke tahapan grand final. Lebih spesialnya lagi, kata Erix, grand final Jogja Gelut Day akan digelar di tempat-tempat wisata.

Sebab menurutnya tempat wisata juga menjadi salah satu yang terdampak akibat maraknya kejahatan jalanan tersebut. Terlebih dengan bagaimana kemudian banyak orang yang takut berkunjung ke Jogja.

Baca Juga:Bapas Kelas I Yogyakarta Soroti Soal Diversi Kejahatan Jalanan: Berpotensi Pelaku Bisa Mengulangi Perbuatan

"Nah sekarang kita kembalikan itu dengan membuat ini (Jogja Gelut Day) menjadi hiburan. Jadi, sporturism kalau aku bilang begitu. Kita kembalikan ke sporturism, kita bawa sport ini ke ranah wisata supaya dapat promo juga bagus juga tiketan juga yang nonton banyak juga," ungkapnya.

"Nanti ada hiburan musiknya juga. Jadi memang tak gawe geden supaya semakin bergengsi, kan semakin menjadi kebanggan setiap orang," imbuhnya.

Ia tidak menampik bahwa kegiatan tersebut juga secara tidak langsung bertujuan untuk menyadarkan para remaja bahwa kejahatan jalanan itu tidak benar. Bahkan dari acara tersebut juga membuka peluang para remaja atau pemuda yang mendaftar bisa menjadi atlet profesional.

"Jadi mereka bisa mendadak jadi professional ya bisa juga. Kalau bisa tembus sampai level atas. Kalau enggak pun itu kan akan menjadi mimpi mereka yang akan mereka kejar. Karena ini akam kita bikin reguler setiap 4 bulan sekali," tuturnya.

Terkait kriteria pendaftar sendiri, kata Erix belum dirumuskan secara pasti. Namun sejauh ini belum ada batasan usia yang ditentukan melainkan kategori berat badan.

"Kalau usia sih bebas yang penting berat badan kalau enggak salah. Ada kelas-kelasan," ucapnya.

Tidak sampai di situ, Erix bahkan mewacanakan untuk mengajukan acara tersebut untuk dapat didukung dengan pemberian hadiah berupa Piala Raja.

"Ini sih aku pengen banget untuk pengajuan ke piala raja kalau bisa biar tambah bergengsi. Dalam waktu dekat mungkin. Itu baru wacana, ide tadi siang. Ketoke kok wangu walaupun memang nanti ada piala raja atau enggak pun kita sudah menyiapkan yang keren yang bisa membanggakan dan ditunggu gitu, outuputnya banyak ada film dokumenter, streaming, ada live event juga," tandasnya.

Ia juga memastikan bahwa sudah ada sejumlah antisipasi untuk potensi keributan di luar arena pertandingan. Termasuk dengan sudah dikantonginya data diri dari para peserta saat pendaftaran.

"Ada antisipasi untuk itu. Kan sebelumnya datanya terkoneksi semua. Dalam pendaftaran itu kan kita punya data akhirnya. Kalau rusuh tinggal diciduk saja," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak