Cerita Hijrah Transpuan Asal Medan, Terpaksa Jadi Pekerja Seks hingga Menemukan Hidayah di Ponpes Al-Fatah

Yeti memutuskan untuk menjadi transpuan semenjak SMA hingga terjerumus menjadi pekerja seks

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 25 April 2022 | 11:18 WIB
Cerita Hijrah Transpuan Asal Medan, Terpaksa Jadi Pekerja Seks hingga Menemukan Hidayah di Ponpes Al-Fatah
Sejumlah transpuan mengikuti kajian jelang berbuka puasa di Ponpes Waria Al-Fatah Yogyakarta, Minggu (24/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Nur Islami mengaku baru sekali bertamu ke Ponpes Al-Fatah. Ke depannya, dosen 60 tahun itu akan mengisi aktivitas keagamaan di tempat tersebut.

Sejumlah transpuan melaksanakan ibadah Salat Magrib di Ponpes Waria Al-Fatah Yogyakarta,  Minggu (24/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Sejumlah transpuan melaksanakan ibadah Salat Magrib di Ponpes Waria Al-Fatah Yogyakarta, Minggu (24/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Terpisah, Ketua Ponpes Waria Al-Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri mengatakan aktivitas selama Ramadhan kali ini lebih longgar dari tahun sebelumnya. Mengingat landainya kasus Covid-19 dan juga turunnya status PPKM ke Level 2.

"Sekarang lebih longgar, semua anggota dan santri kami datangkan untuk mengikuti baca Al-Quran dan Iqro bersama. Kemudian dilanjutkan dengan kajian berbuka puasa," kata Shinta. 

Salat berjamaah hingga tarawih juga digelar di ponpes setempat. Aktivitas tersebut juga sebagai pengingat bagi transpuan untuk tetap beribadah kepada Allah SWT dengan kondisi apapun.

Baca Juga:Pameran Karya Seni Ponpes Al Fatah Jogja, Gebrakan Transpuan Melebur ke Masyarakat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini