SuaraJogja.id - Jordi Amat bersama ayah dan agennya melakukan nonton bareng Timnas Indonesia vs Myanmar pada laga terakhir babak penyisihan Grup A SEA Games di Vietnam. Kegiatan nobar tersebut ditemani langsung oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi di kantor PSSI pada Minggu (16/5/2022).
Tampak Jordi Amat sangat antusias menonton pertandingan skuad Garuda Muda saat lawan Myanmar. Pemain yang saat ini berseragam K.A.S. Eupen di Liga Profesional Belgia tak segan-segan untuk melompat dan berteriak dengan girang saat Egy Maulana Vikri dkk. mencetak gol ke gawang lawan.
Dilansir dari laman resmi PSSI, usai pertandingan Jordi Amat memberikan tanggapannya terkait permainan Indonesia saat lawan Myanmar di laga terakhir babak penyisihan Grup A SEA Games 2021.
‘’Indonesia bermain bagus. Memang stamina sedikit melemah di babak kedua. Itu risiko pertandingan di ajang multievent. Jika melihat penampilan Indonesia, ada rasa optimisme untuk menjadi juara di SEA Games 2021,’’ ujar Jordi Amat.
Baca Juga:Profil Jordi Amat, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Keturunan Indonesia
Usai akun Instagram PSSI @pssi memposting foto-foto Jordi Amat yang tampak sedang nonton bareng, sontak para netizen membanjiri kolom komentarnya. Ada yang mengatakan jika Indonesia membutuhkan jasanya untuk mengawal lini pertahanan skuad Garuda.
"Pertahanan kita emg butuh jordi kalo mau ke piala asia," tulis salah seorang netizen.
"Semoga menambah kekuatan indonesia menjadi raja di Asia," kata netizen.
"Slide 4 pak Yunus Berkata : Itu Calon duet kamu namanya Fachrudin," ucap netizen yang lain.
"Slide 3: gini amat permainan timnas, control bola sama passing masih banyak salah," ungkap netizen lainnya.
Gw yakin dalam hati Jordi Amat pas nonton Sea Games : " Lahh kok kayak gini amat Timnas Indo, kok beda kayak di Eropa?" Tulis netizen yang lain.
Rencananya Jordi Amat dan Sandy Walsh akan melakukan proses naturalisasi mulai Selasa (17/5). Mereka akan menjalani proses interview di Badan Intelijen Negara (BIN), kemudian menjalani tes kesehatan atau medical check up di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia