Nenek di Piyungan Jadi Korban Kejahatan Jalanan, Helmnya Dipukul Hingga Pecah Saat Antar Dagangan

helm milik Mulyani pecah dipukul menggunakan benda tajam oleh dua orang remaja saat menuju ke warung

Galih Priatmojo
Senin, 13 Juni 2022 | 19:07 WIB
Nenek di Piyungan Jadi Korban Kejahatan Jalanan, Helmnya Dipukul Hingga Pecah Saat Antar Dagangan
Nenek di Piyungan jadi korban kejahatan jalanan, helmnya dipukul hingga pecah oleh dua remaja yang melintas di sampingnya, Senin (13/6/2022). [Kontributor / Julianto]

Namun baru berjalan sekira 300 meter ke arah Prambanan (selatan-utara), tiba-tiba ada dua orang remaja laki-laki yang mendahuluinya. Saat itu, dua orang remaja tersebut mendahuluinya dengan berjalan zigzag. 

Suara sepeda motor yang dikenakan dua remaja tersebut sangat keras sehingga mengganggu telinga. Dan ketika berada di depannya ia melihat dua remaja tersebut seperti menyeret sebuah benda sehingga menimbulkan percikan di aspal.

"Saya tidak hafal motornya. Tetapi saya ingat betul itu yang depan pakai helm kalau belakang tidak pakai (helm). Tetapi yang belakang pakai penutup kepala yang menutupi mulut juga. Mereka sambil teriak-teriak wo wo wo,"papar dia.

Karena bertambah takut, Nenek Mulyani melihat kedua remaja ini memperlambat sepeda motornya. Dan saat nenek tersebut menyusul kendaraan kedua remaja ini, tiba-tiba remaja yang membonceng mengayunkan sesuatu ke kepala nenek tersebut.

Baca Juga:Dampak Air Lindi TPST Piyungan, Warga Mengeluh Sesak Napas

Sabetan benda yang diduga senjata tajam tersebut tepat mengenai helm yang dikenakan nenek Mulyani. Nenek Mulyani kaget dan langsung menghentikan kendaraannya karena merasa pusing dan mata berkunang-kunangm

Helm saya itu nyangkut ke senjata yang digunakan untuk memukul,"terang dia.

Saat itu ia melihat  pelaku membanting helm tersebut ke aspal. Setelah itu kedua pelaku langsung kabur tancap gas ke arah Prambanan. Sementara Nenek Mulyani yang syok masih terduduk di sepeda motornya. 

Setelah itu ada pengendara lain sepasang lelaki dan perempuan berhenti  dari arah berlawanan. Dua orang tersebut lantas memberinya air putih untuk diminum. Setelah beberapa saat kemudian, Nenek Mulyani baru merasa lebih baik. 

"Karena rasa pusingnya sudah berkurang dan kunang-kunang sudah hilang dari pandangan saya, Saya ambil helmnya kok pecah. Terus saya meneruskan perjalanan ke warung kemudian pulang,"terang dia.

Baca Juga:Akses TPST Piyungan Dibuka Setelah Tutup 5 Hari, Antrean Truk Mengular

Sampai di rumah ia kemudian menceritakan peristiwa tersebut ke suaminya. Senin siang, beberapa anggota Karangtaruna yang mengetahui peristiwa tersebut menyarankan dirinya untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Piyungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak