Masuknya Universitas Pembangunan Negeri Veteran di Jalan Babarsari menjadi tonggak awal perubahan kehidupan masyarakat Tambakbayan dan Babarsari.
Diikuti dengan munculnya Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan kampus-kampus lain.
Selanjutnya ruko muncul dan tumbuh, ekonomi warga yang tadinya berladang, kemudian beralih ditopang oleh geliat usaha pendukung aktivitas anak kos-kosan. Ada yang membangun kos, warung makan, penatu dan bentuk usaha lainnya.
Usaha hiburan macam karaoke dan kedai kopi perlahan muncul, ada Shangrilla dan Hyperbox yang mengawalinya.
Baca Juga:Polisi Tetapkan Dua Tersangka Dalam Kasus Penganiayaan di Jambusari, Semua DPO
"Tahun 2000-an, sekitaran itu," lanjutnya.
Kenapa Babarsari?
Acapkali nama Babarsari muncul sebagai lokasi ricuh antarkelompok, pertikaian besar hingga arena adu tetes darah.
Entah tempat kejadian berada di kawasan Jalan Seturan Raya, di jalan tepian selokan padukuhan Kledokan, bahkan di beberapa area lain di simpang-simpang segitiga emas Seturan-Kledokan-Tambakbayan-Babarsari, banyak pihak menangkap peristiwa itu berlangsung di Babarsari.
Menyikapi kompleksnya situasi di kawasan yang kini masyhur disebut Gotham City itu, berikut pernyataan pemangku wilayah dan warga setempat yang dihimpun tim SuaraJogja.id.
Baca Juga:Soroti Bentrok di Babarsari, DPRD DIY Desak Pelaku Segera Diproses Hukum
![Situasi terkini lokasi perusakan di kawasan Seturan dan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman pada Selasa (5/7/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/05/95606-situasi-pascakerusuhan-di-babarsari.jpg)
Sebut saja namanya Barto. Pemuda yang tinggal di padukuhan Tambakbayan ini hijrah ke Sleman dari Papua.