Deretan Makam Unik di Giri Sapto, Persemayaman Maestro Pendiri Sanggar Bambu hingga Ayam Saptohoedojo

Giri Sapto dikhususkan sebagai tempat persemayaman khusus seniman yang karyanya diperhitungkan di kancah nasional

Galih Priatmojo | Wahyu Turi Krisanti
Selasa, 26 Juli 2022 | 13:14 WIB
Deretan Makam Unik di Giri Sapto, Persemayaman Maestro Pendiri Sanggar Bambu hingga Ayam Saptohoedojo
Makam seniman Philipvon. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

Memiliki nama asli Soemardjono dan akrab disapa Romo Sas, beliau merupakan seniman tari gaya klasik Yogyakarta dan menjadi penari di keraton. Karya-karya tarinya banyak digemari seperti Golek dan Srimpi. Makam Romo Sas pun nampak berbeda dengan adanya patung Bhatara yang menghadap ke pusaranya.

Makam Seniman KRT. Sasminta Dipura. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]
Makam Seniman KRT. Sasminta Dipura. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

Djoko Pekik 

Meskipun pelukis yang kondang dengan karyanya Berburu Celeng masih hidup hingga sekarang, Djoko Pekil telah mempersiapkan makamnya sendiri. Sesuai karyanya yang fenomenal, celeng atau babi hutan bercatkan biru tergambar di salah satu sisi makamnya. Tertulis pula "tak seorang pun pernah pulang walau mati menanti" di dekat celeng Djoko Pekik.

Desain makam Djoko Pekik. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]
Desain makam Djoko Pekik. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

R. Sudarmadji 

Baca Juga:Terima Predikat Nindya untuk KLA, Kabupaten Bantul Kejar Target Predikat Utama di Tahun 2023

Beliau merupakan seorang vionis sekaligus ketua orkestra RRI Semarang. Sesuai dengan bidang yang digelutinya, nisan Sudarmadji unik dengan gambar biola meskipun keterangan pada nisan tersebut telah pudar dimakan usia dan cuaca. Jasad beliau merupakan yang pertama dikebumikan di Giri Sapto.

Makam seniman Sudarmadji. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]
Makam seniman Sudarmadji. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

Philipvon

Philipvon bukanlah seniman melainkan ayam kesayangan Alm. R.M Saptohoedojo. Konon Philipvon ayam kate yang berasal dari Filipina. Menjadi kesayangan Saptohoedojo tingkahnya pun nurut dengan sang empunya. Bahkan Philipvon mati tak berselang lama dengan Saptohoedojo yang meninggal pada 3 September 2003.

Makam seniman Philipvon. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]
Makam seniman Philipvon. [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

Baca Juga:Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19, Disdikpora Bantul Tetap Gelar PTM 100 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini