Napak Tilas Bu Ruswo: Dari Dapur Umum ke Gelanggang Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Bu Ruswo pejuang yang punya peran krusial di masa perjuangan Indonesia jejak sejarahnya masih bisa dilihat di kawasan Yogyakarta

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 Agustus 2022 | 14:30 WIB
Napak Tilas Bu Ruswo: Dari Dapur Umum ke Gelanggang Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Ilustrasi Bu Ruswo. [Iqbal Asaputro / SuaraJogja.id]

Bu Ruswo di Tepian Sejarah Perjuangan Indonesia

Retno menyatakan bahwa tidak mudah untuk mengulik lebih jauh sosok Bu Ruswo. Sebab memang tak banyak informasi yang dapat menjelaskan ibu bagi para prajurit itu.

Bahkan dalam buku-buku sejarah pun hampir tak ada yang menyebut atau menyediakan banyak informasi yang menjelaskan secara lengkap peran Ibu Ruswo. Latar belakang Bu Ruswo yang juga hanya merupakan warga sipil itu dinilai semakin menyusahkan untuk menggali informasi lebih jauh.

"Tantangannya banyak karena dari keluarga tidak ada yang tahu. Kemudian saya cari di majalah. Harus mencari dari itu untuk bisa mendapat keterangan mengenai Bu Ruswo itu," ucapnya.

Baca Juga:10 Tahun Berjualan, Pedagang Lawar Babi di Bali Ini Merasa Belum Merdeka

Minimnya informasi sejarah itu membuat seolah sosok Bu Ruswo terpinggirkan dari buku sejarah Indonesia.

"Sedikit sekali yang membicarakan tentang Ibu Ruswo. Jadi seperti terpinggirkan, padahal perjuangannya itu cukup banyak," ujarnya.

Jejak Petilasan Perjuangan Bu Ruswo

Suara kicauan burung sahut-menyahut bersamaan dengan rintik hujan yang mengguyur sebuah rumah di dalam gang sempit paling timur di Jalan Ibu Ruswo tepatnya RW 03 Yudonegaran, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Kamis (11/8/2022) sekitar pukul 13.03 WIB siang.

Pintu depan rumah itu terbuka namun tampak sepi tak ada orang yang menyambut. Hanya ada seorang warga yang sibuk mengecat tembok sepanjang gang menjadi putih kembali. 

Baca Juga:Bentuk Protes ke Pemerintah, Warga Demak Tetap Khidmat Gelar Upacara HUT ke-77 RI di Tengah Kepungan Banjir Rob

rumah bersejarah Bu Ruswo yang jadi dapur umum masa perjuangan. [Galih Fajar / Multimedia SuaraJogja.id]
rumah bersejarah Bu Ruswo yang jadi dapur umum masa perjuangan. [Galih Fajar / Multimedia SuaraJogja.id]

Tak lama, seorang pria mengenakan celana panjang serta baju merah berkacamata keluar dari dalam rumah. Ia masih sibuk memindahkan beberapa bahan kain yang akan diukurnya menjadi baju dari kursi.

"Silakan masuk," kata Suyanto (70).

Siapa sangka ruangan rumah yang tak terlalu luas dan dipenuhi kain bahan pakaian itu punya banyak cerita sejarah. Ya, rumah itu adalah bekas dapur umum yang dulu digunakan Bu Ruswo untuk memasak dan memberi makan para gerilyawan di medan perang. 

"Ini semua masih asli. Ada memang beberapa yang sudah dipugar. Tapi untuk dua ruangan ini masih asli," ujarnya sambil menunjukkan dua ruang di rumah itu.

Ventilasi, jendela, ubin hingga etenit, disebutnya masih asli sejak zaman dulu. Meskipun memang sudah sejak tahun 1980an, ia dan istrinya menempati rumah tersebut. Tak ada perubahan banyak yang dilakukan selama ini. 

Saat ini rumah tersebut lebih dikenal sebagai tempat Penjahit Garuda. Namun ada satu yang kemudian menjadi identitas asli bahwa rumah itu yakni ukiran nama 'Roeswo' di bagian depan rumahnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak