Diduga Selundupkan Burung Cucak Ijo dan Kapas Tembak Tanpa Izin, Dua ABK di Semarang Diringkus Polisi

"Dari pemeriksaan didapati sekitar 50 ekor burung yang masuk dalam kategori dilindungi di dalam sejumlah kardus," katanya.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 24 Agustus 2022 | 21:14 WIB
Diduga Selundupkan Burung Cucak Ijo dan Kapas Tembak Tanpa Izin, Dua ABK di Semarang Diringkus Polisi
Ilustrasi Burung yang diselundupkan. [Dok KSKP Bakauheni]

SuaraJogja.id - Personel Pangkalan Angkatan Laut Semarang mengamankan dua anak buah kapal dari Kalimantan Tengah di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, diduga menyelundupkan puluhan burung cucak ijo dan kapas tembak yang dilindungi tanpa dokumen resmi.

Perwira Pelaksana Pangkalan Angkatan Laut Semarang, Letkol Yudhi Hermawan mengatakan pengungkapan upaya penyelundupan puluhan burung ilegal itu bermula dari informasi yang diperoleh tentang adanya kapal mengangkut muatan ilegal di sekitar perairan Tanjung Emas Semarang.

Petugas kemudian memeriksa sebuah kapal bermuatan "crude palm oil" (CPO) yang berada di sekitar perairan Tanjung Emas Semarang.

"Dari pemeriksaan didapati sekitar 50 ekor burung yang masuk dalam kategori dilindungi di dalam sejumlah kardus," katanya.

Baca Juga:Tasya Farasya Tenteng Tas Kulit Burung Unta Seharga Rp500 Juta, Begini Bentuknya

Kedua anak buah kapal (ABK) berinisial SK dan R tersebut tidak memiliki dokumen terkait keberadaan puluhan burung tersebut.

Temuan tersebut, katanya, kemudian diteruskan ke Balai Karantina Pertanian Semarang untuk proses hukum lebih lanjut.

Kepala Balai Karantina Pertanian Semarang Turhadi menjelaskan burung cucak ijo masuk dalam klasifikasi satwa dilindungi, sementara kapas tembak merupakan satwa liar.

"Harus ada kelengkapan dokumen untuk kepemilikan satwa yang dilindungi semacam ini," katanya.

Kedua pelaku, lanjut dia, akan dijerat dengan Undang-undang 5 tahun 1994 tentang Keanekaragaman Hayati. [ANTARA]

Baca Juga:Keren, 32 Paskibraka Kabupaten Sintang Bentuk Formasi Burung Garuda saat HUT ke-77 RI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak